Piala Dunia Tinggal Menghitung Hari, Bagaimana Mengatasi Rasa Kecewa Saat Tim Favorit Kalah

Jumat, 11 November 2022 16:18 WIB

Sejumlah koin menghujani pesepakbola Manchester United, Rio Ferdinand karena ia merayakan gol di hadapan fans Manchester City. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Piala Dunia 2022 di Qatar tinggal beberapa hari lagi. Penggemar sepakbola di seluruh dunia pastinya telah memiliki tim jagoan masing-masing. Namun saat mengalami kekalahan, tidak jarang ada yang sampai frustasi dan kecewa berlebihan.

Fanatisme sepak bola dapat terjadi kepada siapa saja, baik jutawan, bangsawan, maupun masyarakat biasa. Tidak terkecuali Pangeran George dari Inggris. Raja masa depan Inggris yang baru berusia 7 tahun itu menangis ketika Inggris kalah dari Italia di kejuaraan Piala Eropa 2020 silam.

Depresi penggemar olahraga bukanlah hal sepele. Itu dapat menyebabkan penderitaan yang nyata, atau paling tidak, suasana hati yang buruk. Kekalahan tak terduga tim favorit bisa berdampak pada kesehatan mental jangka pendek.

Kekecewaan saat tim favorit kalah bisa menyebabkan kehilangan dalam diri. Sebab, dengan fanatisme tersebut, tim favorit seolah menjadi bagian dalam diri. Ketakutan berlebihan tim jagoan kalah dalam suatu pertandingan bisa membuat kita tidak berdaya.

Yang lebih parah fanatisme membuat kita mengalami delusi, jika suatu hasil perandingan ditentukan oleh anda. Hal itu membuat anda merasa bertanggung jawab atas kekalahan tim.

Advertising
Advertising

Dalam mengatasi kecewa akibat tim favorit kalah, ada beberapa cara yang dapat anda lakukan. Dikutip dari laman thriveworks.com, cara mengatasi rasa kecewa antara lain :

1. Tim Anda akan mendapatkan kesempatan lain untuk menang

Jangan putus harapan pada satu kekalahan . Sebab, selalu banyak pertandingan lain untuk dimainkan, seperti di Piala Dunia mendatang maupun event-event lainnya. Tetap yakin kekalahan akan terbalas di lain kesempatan.

2. Sebarkan cinta

Baca : Ini Hak dan Kewajiban Suporter Sepakbola

Dibandingkan mengatakan hal buruk mengenai kekalahan tim jagoan, cobalah untuk tetap positif dan mengingat momen perjuangan dan kerja keras tim.

3. Gunakan kesempatan ini untuk mengasah empati

Jika merasa sangat terpukul, bayangkan betapa sedihnya perasaan para pemain yang kalah. Bagaimana dengan sorotan nasional kepada mereka. Terus dukung para pemain dan berikan kepercayaan pada mereka, terutama ketika mereka menderita rentetan rasisme.

4. Fokus pada saat-saat yang menyenangkan

Baca : Kenapa Suporter Sepak Bola Sering Bertindak Ganas

Daripada terus berlarut dalam kesedihan, cobalah untuk fokus pada momen kemenangan tim untuk meningkatkan suasana hati. Ingat kembali momen lucu tim jagoan saat memenangkan pertandingan penting lain.

5. Jangan melampiaskan rasa sakit pada orang lain

Beberapa orang tidak dapat mengontrol emosi mereka ketika kehilangan sesuatu, atau tidak mendapat sesuatu yang mereka inginkan. Tidak terkecuali bila tim kesayangan kalah dalam pertandingan.

Rasa kecewa memang wajar, namun jangan melampiaskan rasa tersebut pada orang lain. Ini jelas tidak dewasa dan sangat kekanak-kanakan.

6. Berbagi rasa sakit dengan penggemar lain

Anda dapat membangun kekuatan baru bersma dengan supporter bola lain. Cobalah untuk berbicara bersama mengenai tim anda. Fanatisme pada dasarnya adalah tentang ikatan sosial dan hubungan manusia. Jika tim jagoan kalah, akan lebih sakit jika dirasakan sendiri dibandingkan curhat dengan sesama penggemar lainnya.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Baca : Pasangan Tak Suka Sepakbola, Lakukan Tips Berikut Agar Mau Diajak Nobar Piala Dunia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

12 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

13 hari lalu

Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

Direktur olahraga Bayer Leverkusen Simon Rolfes memastikan Florian Wirtz dan Granit Xhaka akan bertahan di klub itu

Baca Selengkapnya

Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

32 hari lalu

Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

Park Hang-seo beri sinyal akan kembali latih timnas Vietnam, setelah digilas timnas Indonesia di penyisihan Piala Dunia lalu.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Ajukan Diri sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Usung Tema Growing Together

54 hari lalu

Arab Saudi Ajukan Diri sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Usung Tema Growing Together

Jika resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, Arab Saudi mengusung slogan Growing Together.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Luncurkan Tawaran Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

58 hari lalu

Arab Saudi Luncurkan Tawaran Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Arab Saudi meluncurkan kampanyenya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 pada hari Jumat, 1 Maret 2024. Sudah punya slogan baru.

Baca Selengkapnya

Pahlawan Timnas Jerman saat Juara Piala Dunia 1990, Andreas Brehme Tutup Usia 63 Tahun

20 Februari 2024

Pahlawan Timnas Jerman saat Juara Piala Dunia 1990, Andreas Brehme Tutup Usia 63 Tahun

Andreas Brehme mencetak gol kemenangan lewat tendangan penalti saat timnas Jerman mengalahkan Argentina di final Piala Dunia 1990.

Baca Selengkapnya

Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, Berpulang

20 Februari 2024

Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, Berpulang

Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, tutup usia pada Selasa dinihari, 20 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

FIFA: Piala Dunia 2026 Digelar di 16 Kota, Babak Final di New York

5 Februari 2024

FIFA: Piala Dunia 2026 Digelar di 16 Kota, Babak Final di New York

Pertandingan final Piala Dunia 2026 akan diselenggarakan di Stadion MetLife di New York, New Jersey, demikian diumumkan FIFA.

Baca Selengkapnya

Lionel Scaloni Tetap Jadi Pelatih Timnas Argentina hingga Copa America 2024

25 Januari 2024

Lionel Scaloni Tetap Jadi Pelatih Timnas Argentina hingga Copa America 2024

Lionel Scaloni telah mencapai kesepakatan dengan Asosiasi Sepak Bola Argentina untuk tetap memimpin timnas Argentina.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Franz Beckenbauer, Ini Deretan Pemain Sepak Bola Jerman Terbesar Sepanjang Massa.

11 Januari 2024

Bukan Hanya Franz Beckenbauer, Ini Deretan Pemain Sepak Bola Jerman Terbesar Sepanjang Massa.

Deretan Pemain Sepak Bola Jerman,tak kalah legendaris dari Franz Beckenbauer

Baca Selengkapnya