Mengenang Pele, Sang Raja Agung yang Telah Mengubah Sepak Bola Menjadi Seni

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Jumat, 30 Desember 2022 19:55 WIB

Legenda sepak bola Pele. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang legenda, seorang ikon, seorang seniman sepak bola sudah pergi. Pele dipanggil oleh Yang Maha Kuasa pada Kamis, 29 Desember 2022.

Kepergiannya terjadi dua tahun setelah Diego Maradona, legenda lainnya, berpulang. Mereka berdua adalah dua manusia yang acap disebut pemain sepak bola, bahkan olahragawan, terbesar sepanjang masa.

Pele terdiri dari empat huruf, dua suku kata. Tetapi maknanya begitu dalam, begitu universal, menembus ruang dan waktu, tulis laman ESPN.

Pele bukan lagi sekadar nama. Itu juga menjadi sebuah konsep yang dipahami semua orang, dari lain tempat dan lain ras, sebagai manifestasi dari sepak bola indah, olah raga yang lebih dari sekadar permainan, namun juga seni.

Pele bukan hanya nama dan konsep yang dipahami penggemar sepak bola, namun juga untuk orang-orang yang bahkan tak menyukai sepak bola. Dia adalah superstar olahraga global pertama dari sudut apa pun orang menaksirnya, mulai dari perspektif komersial sampai bayaran atlet.

Advertising
Advertising

Pele merupakan satu-satunya pesepak bola di dunia yang menjuarai tiga Piala Dunia itu adalah referensi untuk seluruh dunia dan olahraga. Dia juga telah mendefinisikan olahraga jauh melampaui spektrum asalnya.

Dia begitu berarti untuk mereka yang rela berpergian ratusan dan ribuan kilometer hanya demi melihatnya bermain dan berlatih, sebagai pemain Santos dan timnas Brasil. Dia satu-satunya pesepakbola besar yang tak pernah bermain untuk klub-klub besar di Eropa. Bukan karena tak diminati. Tapi karena pemerintah Brasil melarangnya dimiliki siapa pun karena sudah dianggap harta karun Brasil.

Ketika dia akhirnya harus pergi keluar dari negaranya, maka dia memilih Amerika Serikat, New York Cosmos. Usianya sudah 34 tahun dan sudah akan pensiun manakala New York Cosmos mengalahkan pinangan Juventus dan Real Madrid dalam memikat pemain terhebat di dunia itu pada 1975.

"Jika engkau pergi ke sana (Eropa), yang bisa engkau lakukan hanyalah menjuarai turnamen. Engkau datang ke sini (Amerika Serikat), engkau memenangkan sebuah negara," kenang Clive Toye, manajer Cosmos, kepada Pele, kala itu.

Dan memang Pele telah membuat Amerika Serikat jatuh hati.

Hanya dalam waktu dua tahun, Pele mengubah sepak bola Amerika Serikat dari olahraga yang hampir tak dipedulikan siapa pun menjadi olahraga yang membuat tiket untuk stadion berkapasitas 80.000 penonton pun ludes dipesan orang.

Di sana dia memenangkan kejuaraan Liga Sepak Bola Amerika Utara. Ia sekaligus membuka pintu bagi bintang-bintang sepak bola dari ujung dunia lainnya, termasuk Johan Cruyff dan George Best, untuk bermain di Amerika Serikat, hingga sekarang.

Pele adalah pesepakbola yang paling dicintai di generasinya atau generasi lainnya. Dia adalah rajanya permainan yang indah nan abadi yang membuat Brasil menjuarai Piala Dunia 1958, 1962, dan 1970.

Ketika akhirnya pensiun pada 1977, Pele telah mencetak lebih dari 1.000 gol. Sebanyak 77 gol di antaranya dia buat untuk Timnas Brasil yang pada Piala Dunia 2022 disamai Neymar setelah hampir setengah abad tak tersentuh siapa pun.

Namun pengaruh Pele jauh melampaui lapangan hijau. Dia juga menjadi fenomena yang menjadi pabrik uang karena namanya menjadi jaminan untuk semua jualan olahraga, mulai kostum, kartu kredit, sampai jam tangan.

Selanjutnya: Sempat Kapok Bermain

<!--more-->

Pernah kapok bermain

Lahir dalam nama asli Edson Arantes do Nascimento pada Oktober 1940, Pele memainkan pertandingan pertamanya untuk Santos saat berusia 15 tahun pada 1956.

Setahun kemudian dia dipanggil bergabung dengan timnas Brasil dan membuat gol debutnya bersama timnas kala melawan Argentina. Pada 1958 dia masuk skuad Piala Dunia Swedia.

Keikutsertaan dia dalam putaran final Piala Dunia edisi 1958 itu menjadi bahan perdebatan sengit di Brasil. Banyak pihak mempertanyakan apakah sudah pantas remaja ramping itu memanggul beban berat dari turnamen terbesar sejagat itu.

Kritik itu hampir terbuktikan manakala dia cedera lutut begitu tiba di Swedia. Cedera itu memaksanya absen dalam dua pertandingan pertama Brazil dalam Piala Dunia 1958 itu.

Pele juga hampir absen dari pertandingan ketiga Brasil melawan Uni Soviet. Untungnya pelatih Vicente Feola termakan saran psikolog tim yang menyatakan Pele masih "kekanak-kanakan" dan tidak layak dimainkan dalam arena setinggi itu.

Feola melawan hati kecilnya dengan memainkan si anak muda yang kemudian membayar tuntas kepercayaannya. Bekerja bersama-sama dengan Garrincha, Pele mempersembahkan penampilan yang memukau nan menyihir kala Soviet takluk 0-2 kepada Brasil.

Setelah itu Pele tak tertahankan. Dia menciptakan gol kemenangan dalam perempat final saat melawan Wales, kemudian hat-trick ketika membantai Prancis 5-2 dalam semifinal, lalu mengukir dua gol dalam final melawan Swedia.

Saat itu usianya baru 17 tahun. Pele menjadi pesepak bola termuda yang menjuarai Piala Dunia.

Namun, dua turnamen berikutnya menjadi pengalaman tidak menyenangkan baginya.

Berumur 21 tahun kala Piala Dunia 1962 di Cile, Pele terlihat lebih matang dan lebih kuat, sehingga Brasil diyakini akan dengan mudah merengkuh trofi. Dan memang dia kembali memukau semua orang ketika gol dari aksi individualnya menggetarkan gawang Meksiko untuk memenangkan Brasil 2-0 dalam partai pembuka.

Namun, pada pertandingan kedua dia cedera parah kala dilawan Republik Cek yang membuatnya absen sampai turnamen selesai ketika rekan-rekan senegaranya berhasil mempertahankan gelar juara dunia.

Legenda sepak bola Brasil Pele menunjukan enam medali kejuaraan domestiknya di acara konfederasi sepak bola Brasil di Rio de Janeiro, Brasil, 22 Desember 2010. Selama kariernya Pele membawa Brasil meraih tiga trofi Piala Dunia pada tahun 1958, 1962, dan 1970. REUTERS/Bruno Domingos/File Photo

Kekecewaan Pele karena cedera yang membatasi penampilannya di Cile tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kekecewaan yang dia alami di Inggris pada 1966. Tanpa perlindungan wasit, dia habis-habisan dikasari pemain-pemain lawan sampai terpaksa tak melanjutkan kiprahnya.

Dia dikasari secara brutal oleh tim pertahanan Bulgaria pada laga pertama hingga terpaksa absen dalam pertandingan kedua. Penderitaannya mencapai puncaknya saat melawan Portugal dalam laga berikutnya.

Dua ganjalan keras Joao Morais membuat Pele menangis untuk dibawa keluar meninggalkan Goodison Park di Liverpool. Pele bahkan sempat bersumpah tidak akan pernah bermain lagi dalam Piala Dunia.

"Saya tidak mau mengakhiri hidup saya sebagai orang cacat," kata Pele kala itu.

Selanjutnya: Ia abadi

<!--more-->

Permainan indah

Syukurlah, sumpah Pele itu tak terlaksana. Empat tahun kemudian dia bermain lagi dalam Piala Dunia Meksiko untuk memimpin apa yang dianggap sebagai tim terhebat sepanjang masa.

Kalau Piala Dunia 1966 dianggap sebagai kemenangan untuk sinisme, maka Piala Dunia 1970 dianggap sebagai sumbangsih terbesar Pele untuk Brasil, yang membuat Brasil sinonim dengan permainan yang indah. Turnamen 1970 menjadi pembuktian untuk kualitas tinggi permainan Pele. Dia dikenang karena gol-gol yang indah walau tidak sebanyak sebelum itu.

Sebuah gol yang didahului lob indah yang mengecoh kiper Cekoslowakia dari hampir separuh lapangan dan gol ajaib kala melawan Uruguay dalam semifinal adalah salah satu momen terbaik dalam sejarah Piala Dunia.

Brasil Pele melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Italia pada pertandingan Final Piala Dunia 1970 Estadio Azteca, Mexico City, 21 Juni 1970. Legenda Brasil Edson Arantes do Nascimento atau Pele meninggal dunia pada usia 82 tahun usai berjuang melawan kanker. Mandatory Credit: Action Images / Sporting Pictures

Kemudian, meskipun dia terus bermain pada tingkat klub bersama Santos yang sangat dia cintai dan kemudian New York Cosmos, Pele pensiun dari tim nasional pada 1971. Tahun itu dia membuat perpisahan emosional di depan 180.000 suporter Brasil di Stadion Maracana yang sakral di Rio de Janeiro.

"Pele pemain terlengkap yang pernah saya lihat," kenang legenda Inggris, Bobby Moore, seperti dikutip AFP. "Dia memiliki segalanya."

Setelah aksi dan perjalanan heroik nan indahnya dalam turnamen-turnamen Piala Dunia selesai, Pele, Si Raja atau "O Rei" dan menyelesaikan 91 cap bersama timnas, turut merevolusi sepak bola Amerika Serikat sampai seperti dikenal sekarang.

Pada 1977, dia memimpin New York meraih gelar nasional pada musim terakhirnya bersama klub itu yang juga diperkuat legenda-legenda lain seperti Franz Beckenbauer, striker Italia Giorgio Chinaglia dan mantan kapten Brasil Carlos Alberto.

Dia muncul dalam film produksi tahun 1981 berjudul "Escape to Victory" tentang tawanan perang Sekutu selama Perang Dunia II bersama dengan aktor-aktor kesohor seperti Michael Caine dan Sylvester Stallone.

Antara 1995 dan 1998, dia bahkan menjadi Menteri Olahraga Luar Biasa Brasil, selain kerap tampil di depan umum sebagai duta berbagai merek komersial.

Namun, di masa tuanya dia menderita serangkaian masalah kesehatan, lalu menjalani operasi pinggul, batu ginjal dan tumor usus besar.

Tetapi semua itu tak pernah membunuh semangatnya. Dia tetap aktif memperhatikan sepak bola, sampai menyemangati Neymar, bahkan Lionel Messi dan Kylian Mbappe, dalam Piala Dunia 2022. Ketiga megabintang ini mengaku Pele sebagai inspirasi mereka dan dunia, sebagaimana hampir semua pesepakbola di jagat ini, juga atlet-atlet dari disiplin-disiplin lain.

Menikah untuk ketiga kalinya pada 2016 bersama Marcia Aoki tak memupus kecintaannya kepada sepak bola. Bersama dedikasi dan pencapaian-pencapaian hebatnya serta kesenimanannya di lapangan hijau membuat Pele dikenang sebagai yang terbesar.

Perlu 20 tahun kemudian untuk Diego Maradona masuk perdebatan "terhebat sepanjang masa" atau GOAT. Dan setelah itu butuh 25 tahun lagi bagi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, masuk dalam percakapan GOAT bersama dia.

Semua itu adalah warisan agung Pele, yang akan kekal dalam dunia yang fana ini, khususnya sepak bola. Dia telah menjadi panutan, referensi, dan sekaligus benchmark atau patokan untuk generasi-generasi sepak bola kemudian.

Gambar legenda sepak bola Brasil Pele ditampilkan di gedung Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan, di Luque, Paraguay 29 Desember 2022. Untuk berbelasungkawa atas meninggalnya Pele, Paraguay mengibarkan bendera setengah tiang. REUTERS/Cesar Olmedo

Neymar, bintang Timnas Brasil yang baru menyamai rekor gol Pele, melukiskan pendahulunya itu dengan rangkaian kalimat yang indah.

"Sebelum Pele, '10' hanyalah angka," tulis pewaris nomor punggung Pele yang terkenal itu di Instagram, seperti dikutip AFP.

"Tapi kalimat indah itu tidak lengkap. Saya bisa mengatakan bahwa sebelum Pele, sepak bola hanyalah olahraga. Dia mengubah sepak bola menjadi seni, menjadi hiburan. Sepak bola dan Brasil memperoleh status berkat sang Raja. Dia telah pergi, tetapi keajaibannya akan tetap ada. Pele adalah ABADI!"

Ya, Pele telah pergi. Tapi namanya akan abadi di hati pecinta sepak bola.

Baca Juga: Brasil Berkabung 3 Hari buat Pele

Berita terkait

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U-23 2024, Berikut Rekam Jejak Pertemuan Timnas Indonesia Vs Irak

2 hari lalu

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U-23 2024, Berikut Rekam Jejak Pertemuan Timnas Indonesia Vs Irak

Berikut track record pertandingan timnas Indonesia vs Irak. Malam ini akan berhadapan untuk meraih posisi 3 di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

5 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

18 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

19 hari lalu

Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

Direktur olahraga Bayer Leverkusen Simon Rolfes memastikan Florian Wirtz dan Granit Xhaka akan bertahan di klub itu

Baca Selengkapnya

Profil Endrick Felipe, Bintang Muda Brasil yang akan Memperkuat Real Madrid

37 hari lalu

Profil Endrick Felipe, Bintang Muda Brasil yang akan Memperkuat Real Madrid

Endrick Felipe sudah dikontrak Real Madrid sejak Desember 2022. Endrick baru bisa bergabung dengan Real Madrid saat usianya 18 tahun pada Juli 2024

Baca Selengkapnya

Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

38 hari lalu

Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

Park Hang-seo beri sinyal akan kembali latih timnas Vietnam, setelah digilas timnas Indonesia di penyisihan Piala Dunia lalu.

Baca Selengkapnya

Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

38 hari lalu

Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

Penyerang Timnas Brasil, Richarlison, berbagi kisah soal usahanya berjuang melawan depresi yang membuatnya hampir menyerah.

Baca Selengkapnya

Alvaro Morata Dicemooh Saat Laga Spanyol vs Brasil di Bernabeu, Pelatih Luis de la Fuente Sakit Hati

39 hari lalu

Alvaro Morata Dicemooh Saat Laga Spanyol vs Brasil di Bernabeu, Pelatih Luis de la Fuente Sakit Hati

Pelatih timnas Spanyol, Luis de la Fuente, mengungkapkan dirinya sakit hati melihat Alvaro Morata dicemooh penonton saat bermain di negaranya sendiri.

Baca Selengkapnya

Dani Alves Keluar dari Penjara dengan Jaminan, Tak Berkomentar dan Langsung Masuk Mobil

40 hari lalu

Dani Alves Keluar dari Penjara dengan Jaminan, Tak Berkomentar dan Langsung Masuk Mobil

Dani Alves meninggalkan penjara didampingi pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Emosional Endrick Usai Cetak Gol Kemenangan Timnas Brasil Atas Inggris di Wembley

41 hari lalu

Reaksi Emosional Endrick Usai Cetak Gol Kemenangan Timnas Brasil Atas Inggris di Wembley

Endrick mencetak gol kemenangan saat diturunkan dari bangku cadangan dan baru masuk lapangan 9 menit saat timnas Brasil mengalahkan Inggris 1-0.

Baca Selengkapnya