Wartawan Padang Kecewa Pada Panitia Tour de Singkarak
Kamis, 30 April 2009 10:13 WIB
TEMPO Interaktif, Padang: Wartawan media lokal dan koresponden di Padang kecewa pada panitia lomba balap sepeda Tour de Singkarak, karena hingga pembukaan acara sebagian besar wartawan tidak mendapatkan ID Card. Padahal acara balap sepeda ini dijaga ketat.
Young Ster Twin, wartawan Tribun Pekanbaru mengaku amat kecewa karena ia sudah ditugaskan medianya untuk meliput acara.
“Seminggu sebelum acara saya sudah bolak-balik menanyakan pengurusan ID Card, tetapi di pingpong ke sana kemari oleh Media Center, di suruh urus ke Dinas Pariwisata, Dinas Pariwisata mengatakan itu tanggung jawab Media Center, baru kali ini ada event yang menelantarkan wartawan, hampir semua wartawan Padang nggak dapat ID Card,” kata Young Ster Twin, Kamis (29/4).
Sementara itu Pemimpin Redaksi Favorit TV , TV lokal di Padang juga menyayangkan hal yang sama. Ia mengatakan tidak pernagh menerima undangan liputan Tour de Singkarak dari penyelenggara, dan kini memilih tidak akan meliput acara Tour de Singkarak.
“Untuk apa diliput, nggak diundang, harusnya kalau datang ke negeri orang mereka Asalamualaikum lah pada kita, tetapi ini kesannya seperti merendahkan media lokal, mereka hanya sibuk menmgurus wartawan luar,” kata Indra Sakti Nauli.
Nasib serupa dialami hampir semua wartawan yang ada di Padang, tidak dapat ID Card padahal lomba balap sepeda akan berlangsung siang nanti..Tidak hanya soal ID Card, informasi yang diberikan Media Centerjuga hampir tidak ada. Karma Events sebagai penyelenggara Tour de Singkarak melalui media centernya hanya membagikan jadwal.
Bahkan sebelum lomba dimulai tidak ada konprensi pers untuk wartawan. Karena derasmya kompalin wartawan, sehari sebelum acara, Karma Event baru memberikan 10 ID Card untuk wartawan di Padang melalui Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
“Saya saja nggak dapat ID Card, padahal media saya menjadi Media Patner acara ini,” kata Muhamad Fitra Fotografer Harian Singgalang.
Publik Relations dari Karma Events Erina mengatakan wartawan nasional dan internasional yang meliput acara berdasarkan daftar yang diberikan Departemen Kebudayaan. Sedangkan wartawan lokal menurutnya diharapkan sudah diurus oleh Dinas Pariwisata di daerah.
“Yang paling tahu wartawan daerah kan dari Pemda di sini, dan jauh hari kita sudah meminta pada pemerintah daerah memfasilitasi wartawan daerah, banyak juga yang komplain ke saya, tetapi kita fasilitas kita terbatas, apalagi yang dari luar bertambah terus,” kata Erina.
Humas Dinas Pariwisata Sumatera Barat Joni Rizal mengatakan urusan wartawan yang akan meliput adalah tanggungjawab Media Center. “Mereka penyelenggara acara ini, termasuk mengurus ID Card untuk wartawan, karena mereka adalah pihak ketiga yang ditunjuk pemerintah,” kata Joni.
FEBRIANTI