Loncat Indah : Sari Ambarwati Masih yang Terbaik

Reporter

Editor

Minggu, 24 Mei 2009 17:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sari Ambarwati menjadi yang terbaik dalam Kejuaraan Nasional Loncat Indah yang berakhir Minggu (24/5). Atlet asal DKI Jakarta itu meraup medali emas dari semua nomor yang diikutinya. "Memang dia belum menemukan pesaing yang cukup kuat untuk tingkat nasional," kata sang pelatih, Harli Ramayani kepada Tempo.

Turun di nomor spesialisasi, papan 1 meter dan 3 meter putri, Sari mampu memberikan hasil yang memuaskan. Medali emas menjadi milik Sari di papan 1 meter dengan hasil 243,55. Sedangkan pada papan 3 meter, Sari mencatatkan hasil 256,90. Begitu juga pada nomor papan 3 meter Syncro, bersama dengan Maria Natalie Dinda, Sari mampu menggondol emas dengan raihan hasil 204,75. "Hasilnya sudah sesuai dengan periodisasi yang ditetapkan dalam PAL," kata Harli.

Sari kini membutuhkan sedikit perbaikan pada gerakan-gerakannya untuk manghadapi kejuaraan dunia di Roma, Italia, pertengahan Juli mendatang. Harli pun menekankan pentingnya diet untuk Sari. "Bagaimana pun itu menjadi penilaian penting juga," katanya.

Harli juga menyatakan niatnya untuk meneruskan duet Sari-Dinda sampai dengan SEA Games Laos Desember mendatang. Menurutnya, keduanya memang telah menunjukkan kekompakan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, Harli menyatakan dirinya akan tetap mengikutsertakan Dinda dalam latihan meskipun atlet belia ini tidak masuk dalam daftar atlet PAL.

Harli menambahkan bahwa dirinya juga sedang mengusahakan penambahan atlet dalam program pelatihan yang sedang dipersiapkannya. "Saya melihat beberapa atlet yang kini berlatih di pelatnas di PB (PRSI) bisa mendukung persiapan, terutama untuk SEA Games nanti," katanya.

Anak-anak asuh Harli saat ini memang memiliki spesialisasi masing-masing. Ada Sari pada nomor-nomor papan putri, Della Dinarsari untuk nomor-nomor menara putri, serta A. Sukran Jamjami untuk nomor papan 3 meter putra. "Jika ingin mendapatkan peluang medali lebih banyak, terutama untuk nomor synchro, mereka belum mempunyai pendamping," kata Harli menjelaskan.

Oleh karena itu, Harli berharap atlet-atlet pelatnas PB PRSI yang menunjukkan hasil gemilang dapat ditarik masuk dalam PAL. Harli berpendapat dengan penambahan atlet seperti itu, persiapan dapat dilakukan lebih mudah.

EZTHER LASTANIA

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya