Profil Ons Jabeur, Petenis Wanita yang Sumbangkan Hadiah WTA Finals Kepada Warga Palestina

Rabu, 8 November 2023 07:00 WIB

Ons Jabeur menjadi runnr-up US Open 2022. REUTERS/Shannon Stapleton

TEMPO.CO, Jakarta - Petenis Tunisia Ons Jabeur akan menyumbangkan sebagian dari hadiah uang (prize money) WTA Finals kepada warga Palestina. Hal itu ia sampaikan sambil berlinang air mata setelah meraih kemenangan atas Marketa Vondrousova di Cancun, Meksiko, Rabu, 1 November 2023.

"Saya sangat senang dengan kemenangan ini, namun situasi di dunia tidak membuat saya bahagia. Jadi saya memutuskan untuk menyumbangkan sebagian dari hadiah uang saya untuk membantu warga Palestina," kata satu-satunya petenis putri berdarah Arab yang mencapai final Grand Slam tersebut, Kamis 2 November 2023.

Profil Ons Jabeur

Dikutip dari Sportskeeda, Ons Jabeur petenis profesional Tunisia yang menduduki 10 besar dunia. Jabeur adalah pemain Arab pertama yang memenangkan gelar tunggal Asosiasi Tenis Wanita atau WTA. Ia meraih peringkat 2 dunia pada 27 Juni 2022, sekaligus pemain No. 1 untuk petenis Afrika dan Arab.

Jabeur lahir di Ksar El Hellar, Tunisia pada 28 Agustus 1994. Ia putra dari Samira dan Ridha, yang kemudian dibesarkan di Sousse. Petenis dengan tinggi badan 167 centimeter ini, mulai bermain tenis saat berumur tiga tahun. Hobi itu terinspirasi dari Sang ibu yang selalu mengajaknya ke klub tenis.

Advertising
Advertising

Dilansir dari Thesportreview, Jabeur mulai berkompetisi di turnamen nasional pada usia enam tahun. Empat tahun kemudian, ia menyeberang ke level internasional dengan pindah ke ibu kota Tunis. Kala itu ia berlatih di Lycee Sportif El Menzah.

Jelang tak berapa lama, Jabeur mencapai puncaknya di level junior. Ia kemudian memenangkan gelar juara di Prancis Open Junior 2011. Keberhasilan itu menjadikannya wanita Afrika Utara pertama yang memenangkan turnamen grand slam junior.

Jabeur melakukan debut di level WTA ketika berusia 17 tahun. Saat itu, Jabuer mendapatkan wildcard di Premier 5 Qatar Open pada Februari 2012. Setelah mengalami kemajuan yang stabil, Jabeur akhirnya memenangkan gelar WTA pertamanya pada Juni 2021. Ia berhasil menduduki podium di turnamen Birmingham Classic menjelang Wimbledon.

Gelar WTA keduanya menyusul di WTA 1000 Madrid Open pada Mei 2022. Jabuer berhasil menyingkirkan petenis Amerika, Jessica Pegula dengan skor akhir 7-5 0-6 6-2. Lagi-lagi, menjadikannya wanita Arab pertama yang memenangkan gelar level WTA 1000.

Ia kemudian mengangkat gelar ketiganya di WTA 500 Berlin Open pada Juni 2022. Kala itu, Jabuer mengalahkan petenis asal Swiss dengn skor akhir 6-3, 2-1. Kemenangan itu memberinya peringkat tiga dunia, di belakang Iga Swiatek dan Anett Kontaveit.

Di level Olimpiade, Jabeur sudah tiga kali menjadi atlet perwakilan negaranya. Ia memulai debutnya saat bermain di Youth Olympic Games Singapura. Dari sana, Jabuer dipilih mewakili Tunisia di Olimpiade London 2012, Olimpiade Rio 2016, dan Olimpiade Tokyo 2020 pada 2021.

Selain tiga gelar tunggal WTA, Jabuer juga mengantongi sebelas gelar tunggal dan satu gelar ganda di Sirkuit Wanita ITF. Kemudian menjadi runner-up di Wimbledon Dan AS Open pada 2022. Teranyar, menjuarai US Open 2023 usai mengalahkan Marie Bouzkova pada 3 September 2023.

Meskipun dikelilingi prestasi, Jabuer juga sempat mengalami kekalahan. Ia hanya mencapai perempat final grand slam di Australia open 2020. Ia juga tidak mampu merebut gelar mayor pertamanya di klub All England. Serta gagal di final Grand Slam di arena Wimbledon 2023 dengan skor 4-6, 4-6 atas petenis Republik Cek Marketa Vondrousova, dikutip dari Olympics.com.

Untu kehidupan pribadi, Jabeur menikah dengan Karim Kamoun, mantan pemain anggar Rusia-Tunisia, sekaligus pelatih kebugarannya. Pasangan ini menikah pada 2015.

Dilansir dari Tennisworldusa, Jabeur adalah salah satu dari 12 pemain yang menerima Hibah Grand Slam Pemain Internasional dari Dana Pengembangan Grand Slam pada 2017. Jabeur juga memenangkan penghargaan Arab Woman of the Year 2019 dalam kategori olahraga.

Pilihan Editor: Dubes Palestina Apresiasi Peran Indonesia Bantu Warga Gaza

Berita terkait

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

1 jam lalu

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

9 jam lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

10 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

1 hari lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

1 hari lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

2 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

2 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya