Indonesia Targetkan Cetak Sejarah di Olimpiade 2024, Kejar Lebih dari 2 Emas
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Sabtu, 6 Januari 2024 06:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum National Olympic Indonesia (NOC) Raja Sapta Oktohari menargetkan kontingen Indonesia mampu mencetak sejarah baru di Olimpiade 2024 Paris, Prancis yang berlangsung 26 Juli sampai 11 Agustus.
Okto ingin kontingen Indonesia di Olimpiade 2024 meraih prestasi dengan membawa pulang lebih dari dua medali emas yang sejauh ini menjadi prestasi terbaik yang diraih Merah Putih dalam pesta olahraga empat tahunan itu.
"Target kita, kita mau mencetak prestasi yang terbaik dari Olimpiade-Olimpiade sebelumnya. Itu saya ulang-ulang dari sejak saya terpilih kembali sebagai Ketum NOC, bahwa cita-cita bersama kita adalah mencetak sejarah baru dari perolehan medali. Kalau sebelumnya itu yang paling banyak dua medali emas, insyaallah ini punya potensi bisa lebih dari dua," kata Okto dalam jumpa pers bertajuk 'Menjaga Merah Putih' di gedung NOC, Jakarta, Jumat, 5 Januari 2024.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya kini telah membentuk task force yang langsung ia ketuai. Task force dibentuk untuk mengawal semua atlet Indonesia yang punya potensi lolos kualifikasi Olimpiade 2024 sehingga pada akhirnya dapat turut serta.
Hingga kini, ada lima atlet Merah Putih yang telah lolos kualifikasi untuk berpartisipasi di ajang empat tahunan tersebut. Kelima atlet itu adalah pemanah Arif Dwi Pangestu dan Diananda Choirunisa, pesenam Rifda Irfanalutfi, dan juga atlet panjat tebing Desak Made Rita dan Rahmad Adi Mulyono.
"Task force itu sebetulnya sudah dilaksanakan dari tahun lalu ya, melalui rapat komite eksekutif Komite Olimpiade Indonesia, yang memberikan tugas kepada saya sendiri sebagai Ketum NOC, sekaligus sebagai ketua task force," katanya.
"Yang intinya adalah memastikan semua atlet yang punya potensi untuk lolos kualifikasi Olimpiade, itu bisa ikut kompetisi. Karena kita mau memastikan para atlet yang punya potensi, mereka betul-betul bisa ikut dalam kompetisi kualifikasinya," lanjutnya.
Selain membentuk task force, pihaknya juga telah menunjuk Ketua umum PB Akuatik Indonesia Anindya Novyan Bakrie sebagai Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia di Olimpiade 2024.
Dalam kesempatan yang sama, pada jumpa pers tersebut, hadir Rossi Syechbubakar yang merupakan mantan atlet tenis meja Indonesia.
Pada kesempatan itu, Rossi selaku Olympian yang sempat membawa obor saat Olimpiade Atlanta 1996 menyerahkan obor yang dibawanya di fun run torch relay sebelum upacara pembukaan. Obor ini diharapkan dapat menjaga semangat atlet-atlet Indonesia di Olimpiade Paris.
Selanjutnya: Apa kata Menpora?
<!--more-->
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo optimistis Olimpiade Paris pada Juli mendatang akan menjadi sejarah baru bagi kontingen Indonesia, menyusul terpilihnya Ketua Umum Akuatik Indonesia Anindya Bakrie sebagai Chef de Mission (CdM) atau pemimpin kontingen.
"Kami yakin, bersama kolaborasi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dengan Chef de Mission (CdM)-nya Pak Anindya, insya Allah Olimpiade Paris 2024 ini menjadi sejarah untuk kontingen Indonesia sekaligus menjadi hadiah terakhir di pemerintahan 2019-2024," kata Dito dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Menurut Dito, dalam menghadapi Olimpiade Paris 2024, Indonesia memiliki tantangan sebab beberapa cabang olahraga yang biasa menyumbang medali emas seperti bulu tangkis dan angkat besi saat ini masih berjuang untuk kualifikasi.
Meski begitu, Dito optimistis cabang olahraga lain juga berpotensi menyumbang prestasi yang membanggakan dan mengharumkan Indonesia.
Saat ini, Indonesia telah mengunci setidaknya lima tiket menuju Olimpiade Paris 2024. Mereka adalah Arif Dwi Pangestu dan Diananda Choirunissa dari cabang panahan, Desak Made Rita dan Rahmad Adi Mulyono dari cabang panjat tebing, dan Rifda Irfanalutfi dari cabang senam.
"Insya Allah sampai Mei kami kebut semua cabor yang punya potensi lolos dan meraih medali," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Dito juga mengapresiasi tema "Menjaga Merah Putih" yang diusung KOI untuk Olimpiade Paris 2024. Menurutnya, hal tersebut relevan dengan situasi terkini Indonesia yang tengah menyambut pesta demokrasi.
"Di tengah situasi hangat mengingat pesta demokrasi yang tinggal sebulan lagi, dengan olahraga lah Merah Putih bisa terjaga. Lalu dengan kita fokus menyemarakkan semangat persatuan, mendukung atlet kita di Olimpiade 2024, insya Allah Merah Putih selalu terjaga," ujar Dito.
Optimisme Dito diamini oleh Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari dan CdM Anindya Bakrie. Menurut Okto, partisipasi cabang non-bulu tangkis seperti panjat tebing menambah peluang Indonesia untuk mencetak sejarah baru di Olimpiade Paris.
"Cita-cita bersama kita adalah mencetak sejarah baru dari perolehan medali," ujar Okto.
"Sebelumnya, capaian kita paling tinggi itu adalah dua medali emas, mudah-mudahan kali ini kita bisa mendapatkan lebih banyak," kata Anindya menambahkan.
Pilihan Editor: Skuad Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2023 Masih Mungkin Berubah, Diumumkan 10 Januari