Bulutangkis : Tantangan Berat di Indonesia Terbuka

Reporter

Editor

Senin, 15 Juni 2009 21:38 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Christian Hadinata menilai Turnamen Super Series Indonesia Terbuka 2009 yang digelar di Istora Senayan mulai Selasa (16/6) ini akan memberikan tantangan berat bagi para atlet Indonesia. “Ini akan lebih berat dari Singapura Terbuka minggu lalu, sejak babak kualifikasi sudah terdapat para pemain kelas dunia,” katanya ketika ditemui di sela-sela sesi latihan Senin (15/6).

Menurutnya, keberadaan Cina yang menurunkan kekuatan penuh akan cukup menyulitkan anak-anak asuhnya. Bahkan, salah satu tunggal putri Indonesia, Maria Kristin Yulianti akan langsung bertemu unggulan delapan asal Cina Xie Xingfang. Meski demikian, Christian beranggapan Maria masih mempunyai peluang besar. “Saya berharap Maria bisa lebih segar setelah absen dari Singapura sehingga setidaknya bisa beri perlawanan,” katanya.

Christian yang juga Kepala Pelatnas Cipayung juga berharap semua anak asuhnya memberikan penampilan terbaik. Dia menyatakan pihaknya memang masih berharap pada pemain senior untuk menggaet gelar juara. “Namun, tidak mudah juga untuk melakukan prediksi lebih jauh, harus dilihat dari babak per babak,” katanya.

Christian mencontohkan penampilan salah satu anak asuhnya di tunggal putra, Simon Santoso. Pada saat babak penyisihan Piala Sudirman Mei lalu, Simon mampu memberikan penampilan apik saat melawan Lin Dan meski kalah. “Tetapi saat di Singapura (Terbuka) malah turun lagi,” kata Christian.

Dengan prediksi seperti itu, para awak pelatnas Cipayung pun tetap menunjukkan semangat yang besar. Pasangan ganda putra Bona Septano/Muhammad Ahsan siap menghadapi pasangan Inggris Anthony Clark/Nathan Robertson di babak pertama, Rabu (17/6) besok. “Saya akan mereka hanya bertahan satu hari saja di sini,” kata Bona yang ingin membalas kekalahannya di Piala Sudirman lalu.

Hal serupa juga ditunjukkan pasangan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii. “Hasil dari Singapura dapat menjadi modal yang baik untuk di sini,” kata Greys. Pada Singapura Terbuka, Nitya/Greys sukses menjadi finalis. Mereka harus kembali menghadapi sang juara asal Cina, Zhang Yawen/Zhao Ting Ting pada babak perempatfinal.

EZTHER LASTANIA

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya