Indonesia Juara Umum di All England 2024 dengan 2 Gelar Diraih, PBSI Beri Catatan dan Apresiasi
Editor
Rina Widiastuti
Senin, 18 Maret 2024 22:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tim bulu tangkis Indonesia menjadi juara umum di All England 2024 dengan dua gelar juara dari tunggal putra Jonatan Christie dan ganda putra Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto, serta runner-up Anthony Sinisuka Ginting. Ini menjadi catatan apik menjelang Olimpiade Paris 2024.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Ricky Soebadja, menyampaikan terima kasih dan apresiasi untuk para atlet dan pelatih yang sudah berjuang bersama di gelaran turnamen BWF Super 1000 itu.
"Mereka menunjukkan determinasi yang tinggi, kemauan untuk menang dan fighting spirit yang luar biasa, sehingga kita bisa menjadi juara umum turnamen legendarsis dengan raihan dua gelar juara dan satu runner-up," kata Ricky dikutip dari keterangan tim media PBSI, Senin, 18 Maret 2024.
Dia menuturkan, setelah hasil kurang baik di French Open, tanpa gelar dan hanya tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo yang berhasil menembus semifinal tetapi gagal ke final, dia bersama pelatih, Rionny Mainaky, mengumpulkan secara terpisah para atlet dan pelatih.
Ricky yang dua kali menjadi juara All England pada 1995 dan 1996 bersama Rexy Mainaky, menyampaikan dan menekankan bahwa para atlet dan pelatih adalah pejuang. Karena itu, semangat di lapangan harus betul-betul diperhatikan. "Apapun hasilnya, kalau kita sudah maksimal di lapangan, tidak ada yang harus disesali," ujarnya.
Keberhasilan Fajar / Rian mempertahankan gelar juara di All England 2024 ini membuat ganda putra Indonesia mampu mempertahankan gelar itu selama tiga tahun beruntun.
Untuk tunggal putra, terciptanya all Indonesian final antara Jonatan dan Ginting di final, mengulang catatan sejarah 30 tahun lalu ketika Hariyanto Arbi dan Arbi B Wiranta berhadapan di final turnamen ini 1994. Kala itu, Hariyanto yang keluar sebagai pemenang.
"Satu prestasi yang sangat baik, apalagi tahun 1994 itu, tunggal putra belum lagi memiliki juara All England," kata Ricky.
Peran tim ad hoc yang baru terbentuk Januari lalu, menurut dia, juga sangat penting. Meski belum lama dibentuk, mereka sudah bisa bersinergi dengan tim internal PBSI dengan cepat. "Kerja sama dan keterbukaan ini membuat kinerja lebih mudah sehingga para atlet dapat fokus dalam berlatih dan bertanding," kata dia.
Ia menuturkan tim ad hoc secara rutin dan teliti memonitoring, serta memetakan permasalahan-permasalahan yang ada. Lalu, mereka bersama-sama dengan diskusi melakukan perbaikan.
"Tidak mudah, dengan waktu yang sangat singkat, kerja keras ini semoga di Olimpiade nanti betul-betul menunjukkan yang sesuai dengan harapan kita semua. Bulu tangkis Indonesia menjaga tradisi medali emas," ucapnya.
"Ini adalah momen yang sangat baik. Tren yang sangat positif ini harus dipahami oleh para pemain dan para pelatih bagaimana menjaga peak performance-nya ini hingga sampai ke Olimpiade nanti," kata dia menambahkan.
Ia pun berharap komitmen dan fokus di sisa waktu sampai Kejuaraan Asia. Setelah itu, kata dia, berebut seeded dan sampai pada puncaknya di Paris nanti.
Kabipbinpres PBSI ini berharap prestasi dua sektor ini bisa dipertahankan, serta bisa mematik motivasi untuk sektor lainnya agar bisa lebih baik lagi. Ricky menegaskan, akan selalu ada evaluasi karena semua negara mempelajari permainan pemain Indonesia. Karena itu, dia melanjutkan, pemain dan pelatih harus terus mempelajari peningkatan-peningkatan lawan.
Olimpiade Paris 2024 akan berlangsung pada 26 Juli hingga 11 Agustus mendatang. Saat ini, kualifikasi untuk mendapatkan tiket tampil di kejuaran olahraga bergengsi tingkat dunia itu masih berjalan.
Pilihan Editor: Capaian di All England 2024 Jadi Momentum Jaga Tradisi Medali Emas Bulu Tangkis di Olimpiade 2024