Apa Penyebab Apriyani / Fadia Langsung Kandas di Babak Awal Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024?
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Senin, 29 Juli 2024 06:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti (Apriyani / Fadia) dipastikan gagal meraih medali di Olimpiade Paris 2024. Keduanya kandas di babak awal (penyisihan grup) setelah menderia dua kekalahan beruntun.
Pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian menyatakan Apriyani / Fadia masih sering melakukan kesalahan sendiri yang disebabkan karena ketegangan.
“Secara permainan saya melihat unforced error-nya masih terlalu banyak karena faktor terburu-buru dan faktor ketegangan yang cukup terlihat. Faktornya apa, itu yang harus dievaluasi ke depan,” kata dia.
“Bicara ketahanan seperti yang saya bilang, ada terburu-buru ingin mematikan. Seharusnya bisa reli-reli dulu, tahan-tahanan, kondisi lawan lengah baru dimanfaatkan,” ujar Eng Hian menambahkan.
Eng Hian berharap pengalaman Apri/Fadia di Olimpiade Paris 2024 ini bisa menjadi pelajaran untuk memperbaiki penampilan mereka di masa depan. “Pelajaran dan pengalaman mahal terutama untuk Fadia. Di ajang sebesar Olimpiade memang semuanya harus siap, baik teknis maupun non teknis,” ujarnya
Meski sudah tersingkir, Eng Hian berharap kedua pemain tetap berjuang keras dalam laga terakhirnya. “Apri / Fadia belum berhasil lolos ke babak selanjutnya tetapi pertandingan terakhir harus diperjuangkan. Karena nilai sebuah kemenangan di Olimpiade begitu berarti untuk dampak ke depan,” kata dia.
Apri/Fadia sebelumnya kalah dari unggulan pertama Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (Cina) dengan skor 12-21, 22-24. Ganda putri peringkat sembilan dunia itu juga menelan kekalahan dari pasangan Jepang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara melalui dua gim langsung 22-24, 15-21.
Apri/Fadia pun kini bersiap untuk menghadapi wakil Malaysia Tan Pearly/Thinaah Muralitharan pada laga fase grup terakhir nanti. “Tidak mudah mengembalikan situasi sekarang, pasti ada down dan sebagainya dan saya mengerti,” kata Eng Hian.
“Tapi semoga mereka bisa tetap fight melawan Malaysia nanti. Bagaimana pun bagi seorang atlet, kemenangan adalah yang diinginkan.”
Apa Kata Apriyani / Fadia?
"Pastinya kecewa karena tidak bisa melaju ke babak selanjutnya dan tidak bisa menyumbang medali," kata Fadia, seperti dikutip dari keterangan tertulis PBSI, Minggu.
Fadia mengungkapkan penampilannya di Olimpiade Paris ini menjadi pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga untuknya. "Saya bisa bermain di Olimpiade, tidak semua atlet punya kesempatan ini."
Meninggung soal kekalahannya atas pasangan Cina di laga keduanya di turnamen ini, Fadia menyayangkan kegagalannya memenangi game kedua. Menurut dia, jika bisa menang dan memaksakan rubber game, ceritanya mungkin berbeda.
"Terasa di poin-poin kritis terutama saya, bermain kurang tenang. Sementara, lawan yang sangat berpengalaman sudah hafal sekali kebiasaan-kebiasaan, sudah tahu mau melakukan apa di momen seperti itu," tutur Fadia.
Ia menegaskan, mereka selalu melihat setiap pertandingan di Olimpiade 2024 ini seperti pertandingan pertama di Olimpiade Paris 2024 itu layaknya final. "Semangat dan suasana itu yang jadi pelajaran buat saya."
"Masih ada pertandingan terakhir, kami tetap mau fight. Kami tidak mau memikirkan laga ini sudah tidak menentukan lagi, kami mau berjuang sebaik-baiknya," kata Fadia.
Pilihan Editor: Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto Bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Bahas Kerja Sama Sepak Bola