Japan Open 2024: Ganda Putra Indonesia Mentok di Semifinal, Ini Evaluasi Pelatih Aryono Miranat
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Sabtu, 24 Agustus 2024 22:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih ganda putra Pelatihan Nasional PBSI Aryono Miranat memberikan evaluasi terhadap debut dua pasangan anyar, Muhammad Shohibul Fikri / Daniel Marthin dan Leo Rolly Carnando / Bagas Maulana, di Japan Open 2024. Keduanya terhenti di babak semifinal turnamen BWF Super 750 Japan Open 2024, Sabtu, 24 Agustus 2024.
“Dua wakil ganda putra bisa lolos ke semifinal Japan Open 2024 merupakan pencapaian yang cukup bagus. Mereka baru pertama kali dipasangkan, hanya masih ada kekurangan-kekurangan, karena antara latihan dan pertandingan itu lain,” ujar Aryono, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI.
“Namun, saya lihat kedua pasangan ini sudah bisa saling mengisi. Dari segi komunikasi juga baik. Tentu saja tetap masih ada kekurangannya,” ujar dia menambahkan.
Aryono merinci aspek yang masih kurang dari kedua pasangan. Menurut dia, Leo / Bagas dan Fikri / Daniel masih sering terlambat bergerak mengisi ruang kosong. “Rotasinya belum bagus dan masih harus diperbaiki,” kata dia.
Ia melanjutkan, bahwa segi teknik, kedua pasangan sudah cukup baik. Tapi, ia menilai masih membutuhkan pematangan lagi. “Terutama, di ganda putra itu permainan depan sangat penting. Servis dan terima servis itu penting. Sebab dengan servis dan terima servis yang baik, akan bisa menekan dan menyerang terus lawan.”
“Sebab, kekuatan ganda-ganda kita adalah di serangan. Dari segi pertahanan kedua pasangan sudah baik. Cuma tetap harus diperbaiki dan ditambah variasinya,” ujar Aryono menambahkan.
Kritik untuk Fajar / Rian
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto, yang gugur di babak perempat tinal Japan Open 2024, juga mendapatkan kritik. Aryono menilai kedua pemain belum bisa tampil optimal karena waktu persiapan setelah Olimpiade Paris 2024 sangat singkat.
“Untuk Fajar/Rian, mereka belum optimal karena belum cukup waktu persiapan dan berlatih setelah pulang dari Olimpiade Paris. Juga suasana hati dan pikiran setelah gagal di Olimpiade masih terbawa. Keduanya belum fokus ke pertandingan. Masih ada rasa kecewa dan sedih karena gagal di Olimpiade lalu,” ujar Aryono.
“Menurut saya bisa lolos ke delapan besar itu cukup lumayan baik buat Fajar/Rian. Walaupun itu performanya belum maksimal. Cuma untuk ke depannya keduanya harus bisa kembali fokus lagi. Ditambah lagi, meskipun ini bukan alasan, Rian juga lagi kena flu,” kata dia.
Aryono pun berharap Fajar / Rian bisa bangkit dari kekalahan ini dan tampil lebih baik pada turnamen-turnamen mendatang. “Setelah Olimpiade, mereka harus berjuang lagi. Karena di dunia bulutangkis itu harus terus menerus berlatih. Masih banyak kejuaraan di depan.”
Pilihan Editor: Beban Vincent Kompany Bawa Bayern Munchen Patahkan Dominasi Bayer Leverkusen Musim Ini