Maria Natalia Londa yang Berusia 33 Tahun Belum Tertandingi di Arena Lompat Jauh, Terus Raih Emas di 5 PON Berbeda
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Jumat, 13 September 2024 16:57 WIB
Selain mendominasi lompat jauh di lima edisi Pekan Olahraga Nasional (PON), Maria juga selalu mengawinkan nomor pertandingan itu dengan lompat jangkit. Terbukti, medali juga selalu diraihnya sejak PON XVII Kalimantan Timur 2008, Riau XVIII sampai PON XX Papua. Motivasi dia selanjutnya adalah melengkapi pencapaian lima emas lompat jauh dengan emas kelim untuk lompat jangkit.
Di PON 2024, ia juga berharap mengulang kesuksesan serupa. "Pertandingan lompat jangkit tanggal 16 September 2024, jadi mohon doanya semoga mendapatkan hasil yang terbaik," ujar perempuan berambut keriting itu yang memiliki pengikut Instagram (IG) hampir 20 ribu orang itu.
Prestasi Internasional
Maria termasuk atlet yang selalu meraih medali pada perhelatan SEA Games. Kerja keras dia sudah banyak mendapatkan pengakuan nasional dan internasional, sehingga menjadi langganan untuk meraih medali bagi Indonesia.
Prestasi paling puncak pernah dia raih saat merebut emas nomor lompat jauh dalam Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan. Emas itu merupakan yang pertama bagi Indonesia dari nomor lompat jauh Asian Games. Dia juga menjadi atlet pertama Indonesia yang memenangi emas di cabang olahraga atletik sejak 1998.
Namun, raihan itu belum mampu dia tingkatkan saat berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 yang diselenggarakan di Brasil. Perempuan asal Bali itu harus tersingkir pada sesi kualifikasi. Lompatannya mencapai sejauh 6,29 meter dan hanya menempatkannya di posisi 12 grup B atau peringkat 25 secara keseluruhan.
Tetapi pencapaiannya tidak sampai di situ, pada SEA Games Malaysia 2017, perempuan yang juga sering disapa Londa itu berhasil meraih dua medali perak dari nomor lompat jauh dan lompat jangkit. Padahal, saat itu dia tidak dalam kondisi 100 persen fit, namun perjuangannya membuat bendera Merah Putih berkibar di ajang Asia Tenggara tersebut. Kini ia telah mengumpulkan enam emas, enam perak, dan empat perunggu SEA Games.
Fokus PASI Kembangkan Atletik
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung, menyebut bahwa organisasi itu memiliki tiga fokus utama dalam mengembangkan atletik di Tanah Air. Ia membeberkan, fokus pertama dan paling utama adalah peningkatan prestasi.
"Kemudian kedua adalah adanya peningkatan sarana dan prasarana. Lalu ketiga, mengusahakan agar atletik menjadi industri," kata Tigor.
Untuk mencapai tujuan tersebut, lanjut Tigor, PASI memiliki serangkaian program. Terkait sarana, kata dia, PASI terus melakukan upaya untuk memeratakan fasilitas di seluruh Indonesia.
Selain itu, tambah Tigor, PB PASI bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tengah menyelesaikan penyelesaian tahap akhir pembangunan fasilitas atletik di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang merupakan lokasi pemusatan latihan nasional (pelatnas).
Pilihan Editor: Dina Aulia Pecahkan Dua Rekor saat Raih Emas Lari 100 Meter Gawang Putri di PON 2024