Lifter Kelas Berat Gagal Tambah Medali di Uzbekistan

Reporter

Editor

Jumat, 2 Oktober 2009 10:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia gagal menambah medali di kejuaraan Asia Intercity di Tashkent, Uzbekistan, 27 September-2 Oktober, setelah para lifter kelas berat gagal menembus dominasi lifter Iran dan Korea Selatan.

Lifter Bayu Apriliawan yang turun di kelas 105 kg gagal bersaing setelah terdiskualifikasi pada nomor angkatan snatch. Bayu didiskualifkasi akibat gagal mengangkat barbel seberat 150 kg pada tiga kali kesempatan pertama.

Kegagalan Bayu juga diikuti Muhammad Reynaldi yang turun di kelas yang sama. Reynaldi gagal menggondol medali karena hanya berada di posisi ke-5. Lifter berusia 25 tahun ini mencatatkan angkatan snatch seberat 142 kg, clean and jerk 186 kg, dan total angkatan 328 kg.

Medali emas di kelas 105 kg ini diraih atlet Iran, Javad Naderi (173 kg, 211 kg, dan total 384 kg). Medali perak diraih lifter Korea Selatan Choong Ken Choi (167 kg, 207 kg, dan total 374 kg). Medali perunggu diraih lifter lain Moh. Reza Bar0 kg, 201 kg, dan total 361 kg).

“Di kelas ini, seperti biasanya Negara Iran dan Korea Selatan yang mendominasi,” kata Hadi Wihardja, Koordinator Bidang Terukur Program Atlet Unggulan (PAL), yang mendampingi para atlet Indonesia di kejuaraan ini.

Di kelas 105 kg lebih (kelas berat), lifter Indonesia Dedi Apriyanto juga gagal menyumbangkan medali. Dedi hanya terpaku pada posisi keempat setelah melakukan angkatan sntach seberat 151 kg, clean and jerk 180 kg, dan total angkatan 331 kg.

“Dedi sempat mencoba melakukan angkatan snatch seberat 158 kg untuk mengimbangi atlet lain, tapi gagal. Di angkatan clean and jerk dia juga mencoba barbell 191 kg, tapi juga gagal,” lanjut Hadi.

Medali emas untuk kelas berat ini diraih Young Hoon Song (Korea Selatan), perak oleh Mohsen Biranvand (Iran), dan perunggu diraih Bahtier Toshpulatov (Uzbekistan).

Dengan hasil ini, total medali yang berhasil dikumpulkan tim Indonesia berjumlah 13 medali emas dan 2 medali perak. Medali-medali ini disumbangkan para lifter yang turun di hari sebelumnya, yaitu Citra Febrianti, Okta Dwipramita, Sinta Darmariani, Gustar Juniarto, dan Sandow Wilmar Nasution.

ARIS M

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya