Samaranch Meninggal pada Usia 89 Tahun  

Reporter

Editor

Rabu, 21 April 2010 20:10 WIB

Juan Antonio Samaranch. Dok: Lessignets

TEMPO Interaktif, Madrid - Juan Antonio Samaranch meninggal pada hari Rabu, dalam usia 89 tahun, Rabu (21/4). Dia dikenal sebagai raksasa dalam gerakan Olimpiade dan telah memimpin IOC selama 21 tahun menggantikan pendiri lembaga ini Baron Pierre de Coubertin.

Baron adalah orang yang membawa olahraga ke era modern, memimpin IOC 1896-1925. Di bawah pengawasan Samaranch, mampu meningkatkan atensi media massa global dan semakin kuatnya pengaruh olahraga.

Pria dari Catalan, Barcelona, ini meninggal setelah dirawat di rumah sakit Barcelona karena penyakit jantung. Dia menjadi salah satu tokoh Spanyol yang paling berpengaruh dalam satu dekade belakangan ini. Samaranch terakhir tampil di depan publik internasional di Copenhagen Oktober.

Lahir pada tanggal 17 Juli 1920, dia dibesarkan dalam keluarga kaya di Catalan, yang hidup dari bisnis industri tekstil. Pada tahun 1951, dia telah menyelenggarakan kejuaraan dunia hoki pertama di kota kelahirannya dan memimpin tim Spanyol merebut gelar. Kegiatan-kegiatan tersebut membawa perhatian diktator militer Spanyol Jenderal Francisco Franco.

Advertising
Advertising

Pria yang disebut sebagai "salah satu negarawan terbesar abad ke-20” ini, pernah mengeyaml diploma bisnis di Barcelona. Selanjutnya, Samaranch berturut-turut menjadi guru ekonomi, kemudian ketua bank tabungan Catalan dan anggota dari "Diputacion", atau dewan otoritas kota Provinsi Barcelona, yang kemudian menjadi ketua.

Pada tahun 1967, Samaranch diangkat menduduki delegasi nasional untuk pendidikan jasmani dan olahraga, setara dengan sekretaris negara untuk olahraga dalam pemerintahan Franco.

Samaranch telah ditunjuk sebagai anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada tahun 1966. Kemudian dia menjadi duta besar pertama negaranya ke Moskow (1977-1980) setelah hubungan dipulihkan dengan Uni Soviet dan diikuti kematian Franco pada tahun 1975.

Pada tahun 1980, Spanyol tetap mengirim kontingen untuk bertanding di Olimpiade Moskow pada 1980, meski Amerika memimpin boikot untuk memprotes invasi Soviet ke Afghanistan beberapa tahun sebelumnya. Spanyol menjadi salah satu dari lima belas negara yang bersaing di bawah Bendera Olimpiade.

Dari tahun 1974-1978, Samaranch telah menjabat sebagai wakil presiden IOC sebelum menjabat di posisi tertinggi pada tahun 1980. Dia terpilih kembali menjadi presiden IOC pada tahun 1989, 1993 dan 1997. Pada 1991, ia dianugerahi gelar Marquis oleh Raja Juan Carlos untuk pengabdiannya dalam gerakan Olimpiade, penghargaan puncak diterimanya pada musim panas 1992 yang sukses menggelar Olimpiade Barcelona.

Pada 1 Oktober 2000, Samaranch mengikuti Olimpiade terakhir sebagai kepala IOC. Dia dalam Olimpiade Sydney disebut: "yang terbaik sepanjang waktu".

Istri Samaranch Maria Teresa Salisachs-Rowe, keturunan dari dinasti tekstil Catalan lainnya, lebih dulu meninggal pada 16 September 2000. Samaranch punya dua anak, Maria Teresa dan Juan Antonio Jr, yang pada Juli 2001 terpilih menjadi anggota IOC.

Tahun-tahun terakhir masa kepresidenannya, Samaranch dirundung masalah kesehatan yang mengharuskan dia dibawa ke rumah sakit di Lausanne pada ulang tahunnya ke 81 pada tanggal 17 Juli 2001. Saat itu karena kelelahan mengikuti kongres IOC di Moskow.

Sehari sebelumnya, ia mengumumkan tokoh dari Belgia Jacques Rogge akan menggantikannya. Dua hari sebelum itu, Samaranch menyatakan Beijing akan menjadi tuan rumah Olimpaide 2008.

Menjadi presiden kehormatan IOC, Samaranch berperan membantu merevolusi sponsor dan penyiaran untuk hajatan besar olahraga ini. Selain itu ikut mencari sponsor global. Dia tetap aktif dalam gerakan bahkan setelah menyerahkan kendali untuk Rogge.

REUTERS| AP| NUR HARYANTO

Berita terkait

Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

1 jam lalu

Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, dan Justin Hubner dinilai pelatih Roberto Mancini layak bermain di Serie B Italia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

2 hari lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

4 hari lalu

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

4 hari lalu

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

6 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

8 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

8 hari lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

8 hari lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

9 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

14 hari lalu

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.

Baca Selengkapnya