“Apabila akhirnya kami diikutkan ke Guangzhou, kami akan usul mengirim Erlinawati dan timnya di SEA Games kemarin,” kata Anthony Ch. Sunarjo, Wakil Ketua Umum Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) di kantornya, Kamis (19/8). Namun, Anthony tidak keberatan jika akhirnya hanya Erlinawati saja yang diberangkatkan.
Anthony belum mendapat pemberitahuan resmi dari Komite Olimpiade Indonesia terkait usulan cabang menembak maju ke Guangzhou. Ia baru mendapat kabar tersebut melalui berita media. Sejak awal, Perbakin tidak ngotot mendapatkan jatah mengirim atletnya karena tidak berani menjanjikan medali di kejuaraan itu.
Erlinawati memang mempunyai rekor bagus di Laos kemarin, dengan 594 poin sekaligus mendapat emas. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan rekor juara Asian Games empat tahun silam, yaitu 591 poin. Sedangkan secara beregu dengan Moharani dan Saraswati, di Laos kemarin mencatat 1768 poin sekaligus mendapat perak.
“Secara angka memang ada peluang, tetapi itu perbandingannya dengan empat tahun lalu. Negara-negara lain juga sudah mengalami peningkatan,” kata Anthony yang menganggap pesaing terberat Indonesia adalah dari Cina, Taiwan, Korea Utara, Arab, India, Mongolia, Nepal, Kirgistan, Jepang.
Jika keputusan final mereka bisa berangkat ke Guangzhou, lanjut Anthony, Perbakin akan mengirim atletnya training camp di Wisbaden, Jerman selama kurang lebih sebulan. “Di sana mereka bisa berlatih di sekolah menembak sekaligus ikut latihan tanding,” kata petinggi Perbakin yang mengaku telah menjadi pengurus lebih dari tiga puluh tahun lalu itu. Di Jerman, kata dia, hampir seminggu sekali ada pertandingan menembak.
Anthony menilai Erlinawati merupakan atelt senior yang tidak memerlukan waktu yang panjang untuk mempersiapkan diri. “Selama training camp itu, Erlinawati hanya butuh penyempurnaan teknik dan latihan pertandingan,” kata Anthony.
RINA WIDIASTUTI