TEMPO.CO , Jakarta: Ajang Musi Triboatton (trilomba): Dayung, Perahu Kayu, dan Perahu naga, terancam oleh kondisi cuaca yang tidak menentu di Sumatera Selatan. Effendi Soen, Ketua Tim Teknis kejuaran yang digelar pada 26 November-1 Desember 2012, menjelaskan panitia dapat menghentikan lomba jika cuaca di sepanjang Sungai Musi dapat mengancam keselamatan peserta.
"Keselamatan peserta paling diutamakan mengingat banyak peserta asing turut andil di sini. Tapi kami berharap penundaan tidak berlangsung lama agar finish dapat tepat waktu," kata Effendi Soen di Palembang, Selasa, 13 November 2012.
Dia mencontohkan dalam beberapa kali terjun ke trak guna pemetaan, tim pendahulu kerap terkendala oleh tingkat kedangkalan sungai yang tinggi. Namun, terkadang mereka juga dihadapkan dengan hujan deras sehingga permukaan Sungai Musi menjadi tinggi.
Dalam kejuaraan berhadiah total Rp 500 juta ini, panitia hanya membatasi 10 tim nasional dan internasional yang berhak menjelajahi Sungai Musi sejauh 500 kilometer, mulai dari desa Tanjung Raya kabupaten Empat Lawang hingga ke bawah Jembatan Ampera di kota Palembang. Menurut Effendi, masing-masing tim terdiri atas 15 orang yang akan beradu keahlian mendayung perahu karet, Kanu, hingga perahu naga.
Dari 10 tim tersebut terbagi atas 9 tim dari lokal dan internasional serta 1 tim gabungan Internasional yang terdiri dari perwakilan beragam negara di dunia, seperti dari Belanda, Jerman, Polandia, Thailand, Amerika Serikat, Inggris, dan Indonesia. Sementara tim dari perwakilan negara Asean seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Kamboja.
Sedangkan tim lokal seperti perwakilan dari Kalimantan, Yogyakarta, dan Sumatera Selatan.
Tony Panggarbesi, Panitia lokal Sumatera selatan ini menambahkan, timnya sudah beberapa kali melakukan survei menyusuri Sungai Musi dari Ulu Pendopo Barat, tepatnya Tanjung Raya hingga ke Palembang.
Menurut dia, gelaran Musi Triboatton 2012 merupakan program Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, melibatkan 4 kabupaten/kota yang dilintasi Sungai Musi. Persisnya, start dari Tanjung Raya Pendopo Barat dan finish di Pulau Emass Tebing Tinggi. Kemudian, melanjutkan perjalanan ke Musi Rawas, lalu Musi Banyuasin. Selanjutnya, mengarungi sungai di Banyuasin dan terakhir finish di Kota Palembang.
Tonny menambahkan, program ini juga bertujuan mengenalkan potensi Sungai Musi sepanjang Sumsel. Sehingga program pengenalan objek wisata Musi dikembangkan dan menghasilkan even Musi Triboaton 2012, yang merupakan perpaduan antara sport, tourism, and challenge. Rangkaian lomba terdiri dari tiga cabang, yakni rafting, canoeing, dan tradisional boat race.
PARLIZA HENDRAWAN
Terpopuler:
Disiapkan Rp 600 Miliar untuk Kampung Deret Jokowi
Dua Ribu Unit Mobil Esemka Dipesan
Korea Bangun Arena Judi Rp 2.800 Triliun!
Dahlan Santai Penuhi Undangan Komisi VII
Tak Catat Pertanyaan, Dahlan Disindir Anggota DPR