Pembalap BMX Indonesia, Elga Kharisma Novanda (72) memacu sepedanya pada pertandingan kuwalifikasi nomer BMX women moto 2 di SEA games ke-27 di Nay Pyi Taw, Myanmar, (19/12). Elga berhasil lolos ke putaran final. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah gagal membawa pulang medali dari Asian Games Incheon 2014, tim nasional balap sepeda BMX membidik target baru, yakni mendapatkan kesempatan berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. "Komitmen kami adalah terus melakukan pembinaan," kata pelatih nasional BMX Dadang Haris Poernomo kepada Tempo, Ahad, 12 Oktober 2014.
Menurut Dadang, timnya masih mempersiapkan atlet Elga Kharisma Novanda dan Toni Syarifudin untuk untuk menambah poin dari UCI (singkatan bahasa Prancis untuk Federasi Internasional Balap Sepeda). Poin tersebut penting agar mereka bisa mendapatkan kuota untuk Olimpiade Rio de Janeiro. (Baca juga: Pembalap Sepeda Dunia Ramaikan Banyuwangi Tour de Ijen)
Elga dan Toni adalah dua atlet balap sepeda BMX yang bertanding di Asian Games 2014. Elga, yang turun di kategori putri, saat itu masih belum bisa mengatasi dominasi dua pembalap Cina dan pembalap Thailand peraih emas yang dinaturalisasi dari Amerika Serikat, Amanda Mildred Carr. Elga masuk garis finish di posisi keempat. Sedangkan Toni, yang turun di kategori putra, finish di posisi kelima.
Elga dan Toni adalah dua pembalap BMX andalan yang saat ini dimiliki Indonesia. Namun, dari segi usia mereka tidak bisa bertanding di Olimpiade Rio. Sebab, regulasi menyebut bahwa atlet yang bisa bertanding adalah mereka yang lahir pada 31 Desember 1998 atau lebih muda. Sedangkan Elga lahir pada 1993 dan Toni lahir pada 1991. Mereka berdua bisa berjuang untuk mendapatkan kuota berlaga di olimpiade dengan mengumpulkan poin di kejuaraan-kejuaraan internasional. (Baca: 12 Negara Ikuti Kejuaraan Balap Sepeda di Sidoarjo)
Ketua Komisi Sports for All Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ade Lukman mendukung rencana ini. "Kami akan arahkan tim BMX untuk bisa mengikuti agenda-agenda kualifikasi olimpiade," kata Ade.
