Kwartet Budi Aji Agus, Yakin Muhad, Ihram dan Lakiki Mohammad Ali Darta, dari skuad dayung SEA Games XXVI Merah-Putih, yang turun di nomor perlombaan LM4- menuymbangkan medali emas pertama rowing di venue Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat, Rabu (16/11). TEMPO/Nanang Sutisna
TEMPO.CO, Makasar - Tim nasional dayung Indonesia membidik dua medali emas pada kejuaraan rowing Asia di Danau Tanjung Bunga, Makassar, 28-30 November mendatang. "Iya, paling tidak segitu (dua medali emas)," kata Sekretaris Jenderal PB Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Edy Suyono, Senin, 17 November 2014.
Demi merealisasikan target, Indonesia mengerahkan tiga tim dayung terbaiknya. Total ada 28 atlet, yang sebagian besar menghuni pemusatan latihan nasional (pelatnas), diturunkan. Di antaranya, Ali Darta, Randi, Dendi, dan Thomas. "Kami andalkan Ali Darta yang berhasil merebut dua medali emas pada Asian Games lalu," ucap Edy. (Baca: Makassar Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dayung Asia.)
Kejuaraan rowing Asia melombakan tujuh nomor pertandingan, masing-masing kelompok putra dan putri. Kategori rowing baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi tuan rumah kejuaraan dayung Asia pada 1989 untuk kategori canoeing. (Baca juga: Asian Games, Dayung Siapkan 20 Atlet.)
Edy menjelaskan Asian Cup baru mulai diselenggarakan tahun ini. Pelaksana pertama adalah Jepang pada Mei lalu. Kompetisi ini bersifat terbuka. Dengan demikian, satu negara boleh mengutus lebih dari satu tim. "Ini kebanggaan bagi Makassar dan Indonesia. Bila sukses, semoga mendapat kepercayaan lagi tahun depan," ucapnya.
Wakil Ketua PODSI Budiman Setiawan menuturkan, sampai sekarang, tercatat 18 kontingen dari delapan negara yang sudah memastikan ambil bagian. Malaysia paling banyak mengutus wakilnya, yakni enam tim. Sisanya berasal dari Korea Selatan, Hong Kong, Iran, Cina Taipei, Filipina, dan Thailand. Jumlah kontingen dan negara yang berpartisipasi kemungkinan terus bertambah karena proses registrasi masih berlangsung.