Karier Nadal Diprediksi Tamat pada 2015, Mengapa?
Editor
Nurdin Saleh TNR
Jumat, 19 Desember 2014 06:42 WIB
TEMPO.CO , Jakarta: Rafael Nadal akan memburu rekor untuk menjadi pemain pertama pada era tenis modern yang menjuarai Grand Slam Prancis Terbuka 10 kali. Nadal sudah digelari sebagai raja tenis lapangan tanah liat berkat dominasinya dalam turnamen yang berlangsung setiap Mei–Juni di Roland Garros, Paris, ini.
Tapi, dua pakar tenis memprediksi karier Nadal terancam habis tahun depan. Mereka adalah paman sekaligus pelatihnya, Toni Nadal, dan mantan petenis putra nomor satu dunia, Jim Courier.
“Permainan tenis sekarang menjadi terlalu cepat,” kata Toni kepada salah satu media massa Prancis terkemuka, L’Equipe, baru-baru ini. (Baca: Nadal Akan Kembali Tampil pada 2015)
“Anda bermain nyaris tanpa sempat bisa berpikir: boom, boom. Anda harus memukul bola lebih cepat dan selalu lebih keras,” Toni melanjutkan.
“Ini semua seperti main ping-pong (tenis meja). Rafael sedang dipaksa bekerja keras untuk beradaptasi dengan permainan tenis sekarang. Kita harus menghentikan perkembangan teknologi ini (raket),” kata Toni lagi.
Toni mengatakan, seperti perkembangan teknologi sepak bola, terutama dalam hal sepatu, permainan menjadi kehilangan seninya karena menghasilkan keakuratan yang seragam.
Para pemain muda atau generasi yang baru yang lebih segar, Toni menambahkan, akan semakin diuntungkan atas kecanggihan teknologi tersebut. “Sudah lahir dua juara Grand Slam yang baru (Stan Wawrinka dan Andy Murray). Dominasi Rafael, (Roger) Federer, dan (Novak) Djokovic akan berkurang.”
Selanjutnya: Nadal Bagai Bermain Pedang
<!--more-->
Courier juga memprediksi Nadal akan sulit bertahan di papan atas, tapi dengan alasan berbeda. “Cara mainnya yang akan membuatnya sulit bersaing dalam waktu lama seperti Roger Federer,” kata mantan bintang tenis Amerika Serikat ini kepada Tennis Tonic. “Mungkin sulit bermain di level tertinggi setelah usia 30 karena cara mainnya yang ‘kasar’,” ia menambahkan.
Courier mengatakan Nadal bermain tenis dengan tangan kirinya, bagaikan sedang berperang dengan memakai pedang. Ia bak berduel pedang untuk urusan hidup dan mati. Adapun Federer diibaratkannya sedang menari balet di lapangan.
“Jumlah energi yang digunakan Federer dalam memukul bola lebih sedikit dibanding Nadal. Itu sebabnya pemain Spanyol ini (Nadal) tidak akan bisa menikmati permainan tenisnya sepanjang usia, seperti yang dipunyai Roger,” kata Courier.
Nadal kini berusia 28 tahun dan sudah berada dalam posisi lima besar dunia sejak 2003. Dialah yang mendobrak dominasi Federer di puncak peringkat Asosiasi Tenis Putra Dunia (ATP). Mereka kemudian bergantian menduduki puncak peringkat itu sampai datang Djokovic.
Tapi, ketika yang muda datang, seperti Murray dan Grigor Dimitrov, Federer tetap bisa mengimbangi pada usia 33 tahun. Sebaliknya, Nadal seperti terengah-engah dengan lebih banyak cedera dan kena virus.
MIRROR | TRAVELERS TODAY | FORBES | HARI PRAS
Berita Lain
Batal Lawan Qatar, Program Timnas U-23 Berubah
Madrid Selangkah Lagi Raih Trofi Piala Dunia Antarklub
Milan Ingin Tukar Torres dengan Cerci
Semen Padang Kontrak Herman Dzumafo