Mitra Kukar Merasa Jadi Bamper Atas Kisruh PSSI-Kemenpora

Reporter

Senin, 11 Mei 2015 22:01 WIB

Pemain Mitra Kukar berlatih di lapangan Agrokusuma, Batu, Jawa Timur, 11 Januari 2015. ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Operasional Mitra Kukar Suwanto menilai klub yang menjadi kontestan kompetisi Liga Indonesia harus menjadi bumper atas terjadinya konflik sepak bola nasional yang melibatkan PSSI dengan Menteri Pemuda dan Olahraga.

"Kami harus berhadapan dengan pemain dan pelatih dengan tuntutan penuh nilai kontrak, sementara di sisi lain kami juga terus didorong sebagai objek perseteruan di tingkat atas," ungkap Suwanto saat dihubungi di Samarinda, Senin, menanggapi konflik PSSI dengan Menpora yang tak kunjung tuntas.

Selain kontrak pemain, lanjut Suwanto, persoalan lain seperti kewajiban klub dengan pihak sponsor juga harus diselesaikan akibat kompetisi yang terputus di tengah jalan.

"Untungnya pihak sponsor kami mau mengerti dengan situasi dan kondisi tim, sehingga tidak menimbulkan persoalan baru," jelasnya.

Ia mengatakan selama masa persiapan tim hingga pelaksanaan kompetisi yang baru melakoni dua pertandingan, manajemen Mitra Kukar telah mengeluarkan biaya lebih kurang Rp8 miliar.

Selama kurun waktu tersebut, pemasukan tim hanya dari pihak sponsor, karena dalam dua laga awal, tim Mitra Kukar melakoni laga tandang, sehingga belum ada pemasukan dari tiket penonton.

Saat ini, menurut Suwanto, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan klub-klub kontestas Liga Indonesia, PSSI dan Menpora untuk memantau perkembangan situasi sepak bola nasional.

Ia mengatakan, kondisi sepak bola yang tidak menentu ini membuat posisi klub makin terhimpit dengan persoalan internal tim, khususnya penyelesaian kontrak pemain, karena pemain masih menuntut hak pembayaran utuh selama satu musim kompetisi.

"Jujur, kami ikut prihatin dengan nasib para pemain bola saat ini, tapi kondisi klub juga tidak bisa dipaksakan untuk membayar kontrak mereka secara utuh," tegas Suwanto.

Seperti diketahui, Menpora Imam Nahrawi mengeluarkan keputusan pembekuan kepengurusan PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti hasil Kongres Luar Biasa di Surabaya pada pertengahan April 2015.

Menyusul pembekuan tersebut, rapat Komite Eksekutif PSSI pada awal Mei 2015 memutuskan untuk mengakhiri kompetisi Liga Indonesia dan semua level di bawahnya dengan asalan "force majeure".

ANTARA

Berita terkait

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).

Baca Selengkapnya

KAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung  

6 Januari 2017

KAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung  

Ratusan anggota Bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres PSSI dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017.

Baca Selengkapnya

PSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan  

28 Desember 2016

PSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan  

Dalam kongres tahunan PSSI, selain dilakukan evaluasi terhadap kinerja Riedl, dibahas nasib tujuh klub, termasuk Persebaya Surabaya.

Baca Selengkapnya

Protes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya  

26 Desember 2016

Protes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya  

Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek.

Baca Selengkapnya

Komite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85  

11 November 2016

Komite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85  

Edy berencana mengajak 12 anggota Komite Eksekutif PSSI untuk secepatnya bekerja.

Baca Selengkapnya

Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya

10 November 2016

Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya

Bonek juga menyalakan flare sambil menutup jalan dan membakar tempat sampah dari karet.

Baca Selengkapnya

Edy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora  

10 November 2016

Edy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora  

Edy Rahmayadi harus segera melakukan konsolidasi internal segera seusai Kongres PSSI.

Baca Selengkapnya

Save Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI

10 November 2016

Save Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI

Menurut Akmal Marhali masih ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk membuat kongres PSSI hanya milik kelompok tertentu.

Baca Selengkapnya

Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020

10 November 2016

Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020

Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, mengalahkan Moeldoko yang memperoleh 23 suara.

Baca Selengkapnya

Pendukung Edy Rahmayadi Masih Solid

9 November 2016

Pendukung Edy Rahmayadi Masih Solid

Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menepis adanya rumor bahwa dukungan dari anggota kelompok 85 sudah tak solid lagi.

Baca Selengkapnya