TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendorong induk organisasi olahraga di Indonesia mengasuransikan atletnya yang salah satunya melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menyusul banyaknya atlet yang cedera.
"Tidak hanya terkait sepak bola saja, tapi seluruh atlet cabang olahraga. Saya kira kedepan ada kebijakan melakukan asuransi," kata Menpora Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora Jakarta, Senin.
Desakan untuk mengasuransikan atlet sebenarnya telah didengungkan sejak lama. Namun, cederanya pemain Timnas Indonesia U-23 Alfin Tuasalamony sebelum berangkat ke SEA Games 2015 akibat tertabrak mobil menjadi tonggak untuk kembali menggelorakan asuransi.
"Ini sebenarnya soal lama yang baru terungkap sekarang. Tapi karena ada kejadian seperti ini jadi pintu masuk buat kita semua untuk bisa mulai menyadari sehingga peristiwa Alfin ini tidak terulang kembali. Meski alasannya kecelakaan di luar yang penting sisi kemanusiaannya harus ditonjolkan," katanya menambahkan.
Orang nomor satu di Kemenpora itu meminta kepada pengurus induk organisasi atau cabang olahraga itu lebih proaktif agar semua atlet yang selama ini dibina mendapatkan asuransi terutama di BPJS.
"Mereka harus diupdate secara langsung dan induk organisasi harus proaktif untuk memberikan dukungan agar seluruh atletnya terinput dengan baik di BPJS. Kalau mereka belum ada payung untuk menginput data mereka di BPJS, maka pihak kami yang akan mendorong itu," katanya menambahkan.
Sebelumnya harapan mengasuransikan atlet disampaikan oleh pakar kesehatan DR dr Zainal Abidin. Menurut dia, dengan mengasuransikan atlet diharapkan beban pemerintah akan lebih ringan dan biaya yang selama ini dianggarkan bisa dipindahkan ke pos-pos yang lain.
Menurut dia, jika ada seribu atlet nasional yang didaftarkan ke BPJS dengan mengambil layanan kelas satu, maka anggaran yang dibutuhkan tidak sampai Rp1 miliar per tahun. Kondisi dinilai cukup efektif untuk menghemat anggaran.
Untuk itu, kata dia, pihaknya berharap pemerintah dalam hal ini Kemenpora membuat nota kesepahaman dengan Kementerian Kesehatan terkait dengan perlindungan atlet. Terkait dengan program BPJS yang disarankan adalah dengan Coordination of Benefit (COB).
"Atletkan berjuang demi negara, maka kesehatan dan keamanannyapun harus ditanggung negara. BPJS tentu saja harus memahami dan bekerja cepat dan profesional dalam penanganan kesehatan bagi kalangan olahragawan," kata pria yang juga Ketua Bidang Sport Science dan Iptek Olahraga KONI Pusat itu.
ANTARA
Berita terkait
Sudah Lolos dengan Wildcard, Mengapa Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Elvina Naibaho Masih Ikuti Kualifikasi Olimpiade 2024?
27 hari lalu
Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Elvina Naibaho masih terus mengikuti kualifikasi Olimpiade 2024 meski sudah lolos dengan wildcard.
Baca SelengkapnyaDapat Wild Card, Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Naibaho Lolos ke Olimpiade 2024
31 hari lalu
KOI mengemukakan dua atlet lari, Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Naibaho, sudah dipastikan lolos untuk ikut berkompetisi dalam ajang Olimpiade 2024.
Baca SelengkapnyaImam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas
58 hari lalu
Imam Nahrawi bebas dengan status bersyarat dan masih harus wajib lapor hingga 5 Juli 2027.
Baca SelengkapnyaLalu Muhammad Zohri Hadapi 3 Kualifikasi Olimpiade 2024, Odekta Naibaho Fokus di Nomor Maraton
29 Februari 2024
Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Naibaho bersiap menghadapi kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Bagaimana persiapan terkini kedua atlet?
Baca SelengkapnyaPB PASI akan Kirim 30 Atlet Indonesia untuk Berlatih di Jamaika
24 Februari 2024
Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) mengirimkan 30 atlet ke Jamaika untuk menjalani latihan.
Baca SelengkapnyaLalu Muhammad Zohri Jadi Satu-satunya Harapan Atletik Indonesia untuk Raih Tiket Olimpiade 2024, Bagaimana Kesiapannya?
22 Februari 2024
Lalu Muhammad Zohri menjadi satu-satunya atlet cabang atletik yang diandalkan untuk lolos Olimpiade 2024.
Baca SelengkapnyaLalu Muhammad Zohri Jadi Andalan Atletik Indonesia untuk Raih Tiket Olimpiade 2024
20 Februari 2024
Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) mengandalkan atlet lari Lalu Muhammad Zohri lolos kualifikasi Olimpiade 2024.
Baca SelengkapnyaSehari 2 Pemecahan Rekor Dunia: Kim Woo-min di Arena Renang, Devynne Charlton di Lintasan Atletik
12 Februari 2024
Perenang Korea Selatan Kim Woo-min dan pelari Bahama Devynne Charlton sama-sama berhasil memecahkan rekor dunia pada Minggu, 11 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemegang Rekor Dunia Lari Maraton Kelvin Kiptum Tewas dalam Kecelakaan Mobil
12 Februari 2024
Kelvin Kiptum mencetak rekor dunia lari maraton di Chicago Marathon pada Oktober lalu untuk melampaui rekor rekan senegaranya Eliud Kipchoge.
Baca SelengkapnyaAda Pembatasan Umur, Atlet Lari Agus Prayogo Tak Bisa Tampil di PON 2024
22 Januari 2024
Pelari jarak jauh Agus Prayogo tak bisa tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara karena ada pembatasan umur.
Baca Selengkapnya