Pebulutangkis tunggal putra China, Lin Dan mengembalikan shuttlecock kearah lawannya Pebulutangkis tunggal putra asal Amerika Serikat, Sattawat Pongnairat dalam putaran pertama Kejuaraan Dunia Total BWF World Championship 2015 di Istora Senayan, Jakarta, 11 Agustus 2015. Lin Dan menang dua set langsung dengan skor 21-8, 21-11. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Pemain Cina peringkat lima dunia Lin Dan harus berhenti di babak perempat final Kejuaraan Dunia setelah ditekuk pemain Denmark Jan O Jorgensen, 21-12, 21-15 di Istora Senayan, Jakarta, hari ini, 14 Agustus 2015.
Lin Dan mengungkapkan salah satu faktor penyebab kekalahannya adalah kondisi badannya yang sedang tidak bugar. "Saya sedang tidak terlalu baik saat ini, ini bisa dilihat dari kondisi dan permainan saya," ujar peraih lima kali gelar juara dunia ini, saat jumpa wartawan, usai pertandingan.
Kondisi lapangan yang berisik suara penonton Indonesia memberikan dukungan pada Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan menghadapi Marcus Ellis/Chris Langridge dari Inggris juga membuatnya kesulitan berkomunikasi dengan pelatihnya. "Saya kurang fokus dan tidak bisa berdiskusi dengan pelatih karena tidak terdengar jelas," ujar Lin Dan.
Ia kecewa tidak bisa bertemu Lee Chong Wei di babak semifinal. "Cukup kecewa gagal bertemu Chong Wei, tapi saya harus menerima itu," ujarnya.
Meski gagal lolos semifinal, Lin Dan akan tetap berada di Jakarta hingga pertandingan selesai. "Saya akan memberi dukungan pada Chen Long (pemain tunggal putra Cina unggulan pertama)," ucap dia.
Setelah kejuaraan ini, Lin Dan akan fokus pada turnamen yang lain untuk mempersiapkan menghadapi Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
