Ini Kunci Kemenangan Ahsan/Hendra di Final Kejuaraan Dunia

Reporter

Minggu, 16 Agustus 2015 23:07 WIB

Ekspresi Pebulutangkis ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan usai mencetak angka saat bertanding melawan Pebulutangkis ganda putra China, Liu Xiaolong dan Qiu Zihan pada babak final Kejuaraan Dunia Total BWF World Championship 2015 di Jakarta, 16 Agustus 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ganda putra Indonesia unggulan ketiga Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan hanya membutuhkan 37 menit untuk bisa mengalahkan pasangan Cina unggulan ke-9 Liu Xiaolong/Qiu Zihan dengan skor 21-17, 21-14 di final Kejuaraan Dunia 2015 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 16 Agustus 2015.

Hendra mengungkapkan kunci kemenangannya saat jumpa wartawan usai pertandingan. "Hari ini kami bisa main lepas, kami berhasil menekan pasangan Cina duluan sehingga bisa memenangkan pertandingan," ujar dia.

Ahsan menambahkan, selama pertandingan berlangsung mereka berusaha fokus untuk bisa mendapatkan poin demi poin. "Kami tidak berpikir menang atau tidak, yang penting bagaimana kami dapat poin dan kami selalu berpikir positif di lapangan."

Gemuruh suara penonton di Istora Senayan yang memberikan dukungan, menurut Ahsan tidak menjadi tekanan saat bermain. "Justru kami termotivasi, kami main di kandang sendiri dan di final hanya tinggal kami, itu menjadi motivasi dan menjadi sangat bersemangat di lapangan," ujar dia.

Meski menambah semangat, Hendra juga berusaha mengontrol emosi agar tidak terbawa suara penonton. "Nanti akan terbawa nafsu, ingin cepat-cepat mematikan lawan, itu tidka baik. Jadi harus menggontrol diri sendiri," kata dia.

Ahsan yang biasanya emosional di lapangan saat pertandingan final cenderung kalem. Ketika dikonfirmasi wartawan, dia memang sengaja bermain lebih tenang agar bisa tetap fokus pada permainan. "Kalau berlebihan nanti menguras tenaga, setelah bisa mendapatkan poin, kami tetap fokus."

Pasangan lawan, Liu/Qiu memuji penampilan Ahsan/Hendra di final. "Di lihat dari level permainan, mereka lebih bagus daripada kami. Teknik lawan memang sangat bagus ketika menggontrol di lapangan dan pukulannya sangat akurat," ujar Liu.

Qiu menambahkan, mereka tidak terpengaruh dengan lapangan yang berisik. "Itu bukan tekanan, saya sudah beberapa kali ke sini, saya suka atmosfer seperti ini," kata dia.

Kegagalan menyabet medali Juara Dunia 2015, kata Qiu akan menjadi motivasi bagi mereka untuk kembali berlatih dan mempersiapkan diri untuk turnamen-turnamen berikutnya. 'Kami akan pulang dan latihan lagi, kami juga akan belajar teknik permainan lawan," ujarnya.

Ahsan/Hendra menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang
meraih gelar Juara Dunia 2015. Sejak awal, mereka sudah diprediksi menjadi juara. Sebelum melaju ke final, Ahsan/Hendra menyingkirkan unggulan pertama dari Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong di semi final dua set langsung 21-17, 21-19 dalam waktu 46 menit.

RINA WIDIASTUTI

Berita terkait

Daftar Juara Piala Thomas setelah Tim Bulu Tangkis Cina Kalahkan Indonesia di Final Edisi 2024

1 jam lalu

Daftar Juara Piala Thomas setelah Tim Bulu Tangkis Cina Kalahkan Indonesia di Final Edisi 2024

Turnamen bulu tangkis beregu putra, Piala Thomas atau Thomas Cup, edisi 2024 sudah usai digelar. Simak daftar juaranya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Runner-up Piala Uber 2024, Menpora Apresiasi Perjuangan Pemain yang Luar Biasa

3 jam lalu

Indonesia Runner-up Piala Uber 2024, Menpora Apresiasi Perjuangan Pemain yang Luar Biasa

Menpora Dito Ariotedjo mengapresiasi perjuangan dan pencapaian tim putri Indonesia dalam Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

6 jam lalu

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

Setelah 16 tahun menanti, akhirnya tim bulu tangkis putri Indonesia membawa pulang medali Piala Uber.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

8 jam lalu

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Menpora Dito Ariotedjo menilai perjuangan wakil Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024 patut diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

9 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

9 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

10 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

11 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

12 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

12 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya