TEMPO.CO, Jakarta - Pemain ganda putri pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari, lolos ke pertandingan putaran perempat final turnamen Makau Terbuka 2015 setelah menyingkirkan pasangan Korea, Kim Hye Rin/Kong Hee Yong.

"Kami harus mencari strategi dan taktik saat menghadapi pasangan Korea yang punya pertahanan kuat. Kami berusaha meraih peluang untuk menyerang dan mengantisipasi serangan lawan," kata Della seusai pertandingan putaran kedua, seperti dilansir Bagian Humas dan Media Sosial PBSI dalam siaran pers kepada Antara di Jakarta, Kamis, 26 November 2015.

Della/Rosyita menang atas ganda putri Korea, Kim/Kong, dalam pertandingan putaran kedua selama 52 menit dengan skor 16-21, 21-12, dan 22-20.

Pasangan putri Indonesia itu mengaku bermain kurang baik pada game pertama karena belum menemukan pola permainan yang tepat untuk menghadapi Kim/Kong. Mereka juga kesulitan keluar dari tekanan serangan lawan.

Pada game kedua, Della/Rosyita mendominasi permainan dengan skor 6-0, 10-4, 14-6, 18-9, hingga menang 21-12.

Pada game penentuan, Della/Rosyita sempat ketinggalan 19-20 dan terus menyerang hingga memaksa pasangan Korea bermain game setting.

"Saat adu netting pada game ketiga seusai skor 20-20, kami tidak ingin berpikir macam-macam dan berusaha tidak membuat kesalahan sendiri. Kami sangat ingin melaju ke perempat final, karena kami berharap dapat revans dari pasangan Korea lain," ucap Rosyita tentang calon lawan di perempat final, Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan.

Namun pasangan Jung/Shin harus menghadapi pasangan Malaysia, Chow Mei Kuan/Lai Pei Jing, pada pertandingan putaran kedua.

"Kami bermain rubber game hari ini, dan itu melelahkan. Tapi kami masih menyimpan tenaga untuk pertandingan selanjutnya. Kami harus tetap menjaga kondisi untuk pertandingan besok," ujar Della.

Selain menempatkan Della/Rosyita, Indonesia menempatkan tiga pasangan lain pada putaran kedua, yaitu Suci Rizki Andini/Maretha Dea Giovani, Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah, dan Anggia Shitta Awanda/Mahadewi Istirani Ni Ketut.

ANTARA