ISSI Studi Banding Balap Sepeda Internasional ke Malaysia  

Reporter

Selasa, 23 Februari 2016 14:08 WIB

Sejumlah pembalap sepeda nomor Individual Road Race (IRR) beradu cepat saat melintas di jembatan Jengkiling Kandangan, Temanggung pada kejuaraan LCC (Lomba Customs Cycling) 2015 di Temanggung, Jawa Tengah, 12 Desember 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) melakukan studi banding ke Malaysia terkait dengan pelaksanaan kejuaraan balap sepeda internasional untuk kategori 2.1 yang selama ini belum pernah dilaksanakan di Tanah Air.

Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari, sebelum bertolak ke Malaysia di Jakarta, Selasa, mengatakan studi banding itu penting karena Indonesia mulai mencanangkan untuk meningkatkan kategori kejuaraan balap sepeda internasional yang selama ini berkutat di 2.2.

"Malaysia sudah mempunyai Le Tour de Langkawi yang merupakan kejuaraan balap sepeda kategori 2.1. Indonesia juga ingin menggelar kejuaraan seperti itu. Makanya kita akan melakukan studi banding supaya Indonesia secepatnya bisa menggelar kejuaraan dengan kategori yang sama," katanya.

Dalam melakukan studi banding, Raja Sapta Oktohari tidak datang ke Malaysia sendirian, tapi ia didukung oleh pengurus lain yang semuanya berkaitan dengan pelaksanaan kejuaraan.

Pihaknya ingin pengurus yang selama ini mendukungnya mendapatkan ilmu selama menjalani studi banding.

"Memang banyak pengurus yang kami bawa, mulai komite wasit, komite kompetisi, hingga pengurus yang lain. Kami ingin semua mengetahui dengan detail apa yang harus dilakukan jika menggelar kejuaraan dengan kategori 2.1," katanya.

Studi banding yang dilakukan PB ISSI bertepatan dengan pembukaan salah satu kejuaraan bergengsi di Asia, yaitu Le Tour de Langkawi 2016.

Kejuaraan itu diikuti 22 tim terbaik dan tiga di antaranya tim Pro Tour. Indonesia mengirimkan satu wakil, yaitu Pegasus Continental Cycling Team (PCT).

Dengan studi banding yang waktunya bersamaan pelaksanaan kejuaraan kategori 2.1 tersebut, ISSI akan melihat secara langsung apa yang harus disiapkan jika menggelar kejuaraan yang sama, termasuk dalam menyiapkan fasilitas pendukung di antaranya akomodasi.

"Jadi kita bisa membedakan mana yang kategori 2.2 dan 2.1 secara langsung. Setelah studi banding ini kami akan segera mengkaji kejuaraan mana yang bisa dinaikkan kategorinya," kata pria yang juga seorang promotor tinju itu.

Okto mengaku ada beberapa kejuaraan balap sepeda di Indonesia yang berpeluang dinaikkan kategorinya minimal pada 2017 di antaranya Tour de Singkarak.

Kejuaraan balap sepeda di Sumatera Barat tersebut selama ini sudah menjadi ikon balap sepeda di Indonesia dan telah masuk kalender resmi UCI.

Selain itu, masih banyak lagi kejuaraan yang digelar di Indonesia, seperti Tour de Banyuwangi, Tour de East Java, dan Tour de Siak.

Sebenarnya ada satu lagi kejuaraan yang paling bergengsi, yaitu Tour d’Indonesia. Hanya saja, kejuaraan balap sepeda dari Jakarta menuju Bali itu vakum sejak 2012.

ANTARA

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

2 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

2 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

4 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

4 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya