PBB Berhentikan Sharapova dari Tugas Duta Khusus  

Reporter

Rabu, 16 Maret 2016 12:55 WIB

Maria Sharapova saat menggelar konferensi pers di The LA Hotel Downtown, Los Angeles, California, 7 Maret 2016. Juara lima gelar Grand-slam ini mengaku tidak memperhatikan surat peringatan dari WADA mengenai daftar obat baru yang dilarang pada akhir 22 Desember 2015. Kevork Djansezian/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Nasib from hero to zero kini benar-benar dialami Maria Sharapova menyusul kasus doping yang menimpanya. Setelah beberapa sponsor utamanya memutus kontrak, kini giliran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menghentikan tugasnya sebagai duta khusus.

Selama sembilan tahun Sharapova menjadi duta untuk program pengembangan PBB dan aktif membantu usaha pemulihan di daerah yang terkena bencana nuklir Chernobyl, Uni Soviet (sekarang masuk Belarusia), pada 1986. Kebetulan Sharapova berasal dari daerah yang tak jauh dari area bencana tersebut.

"Program Pengembangan PBB merasa berterima kasih atas dukungan yang diberikan Maria Sharapova pada tugas kami, terutama di sekitar daerah bencana nuklir Chernobyl. Namun, berkaitan dengan pengumuman yang baru-baru ini disampaikan oleh Sharapova, pada pekan lalu kami menghentikan tugasnya sebagai duta khusus dan segala kegiatan yang terkait selama penyelidikan berlangsung," kata seorang juru bicara PBB.

"Kami mengharapkan yang terbaik untuk Sharapova," kata duta itu lagi di AFP.

Sebagai duta PBB, Sharapova pernah berkunjung ke Belarusia dan menyumbang US$ 100 ribu untuk mendukung proyek-proyek yang berkaitan dengan anak-anak muda di beberapa wilayah yang terkena dampak nuklir Chernobyl. Keluarga Sharapova pindah dari Gomel di Belarusia pada 1987, tak lama setelah bencana Chernobyl.

Mereka pindah ke Siberia dan di sanalah Sharapova lahir. Kolektor lima gelar Grand Slam itu lahir di Nyagan, Siberia, tinggal di sana selama dua tahun, kemudian pindah ke Sochi di tepi Laut Hitam. Di kota itulah Sharapova mulai belajar tenis.

Sharapova mengumumkan dia tak lolos tes doping, Senin, 7 Maret 2016. Tak lama kemudian, sponsor-sponsornya, seperti Nike, Porsche, dan Tag Heuer, memutus kerja sama dengannya.

PIPIT


Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

10 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

3 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

3 hari lalu

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.

Baca Selengkapnya