Ekspresi petenis asal Inggris Andy Murray, setelah mendapatkan angka dari lawannya Stan Wawrinka pada pertandingan Semifinal Prancis Terbuka di Roland Garros, Paris, 3 Juni 2016. Murray menang atas Wawrinka dengan 6-4 6-2 4-6 6-2. AP/Alastair Grant
TEMPO.CO, Jakarta - Petenis Inggris Raya Andy Murray sepertinya tidak mungkin mencapai final Prancis Terbuka pada awal-awal turnamen. Namun petenis unggulan kedua itu menemukan jalannya dan menggapai final pertamanya di Paris.
Murray bangkit dari dua set pembukaan babak kualifikasi melawan Radek Stepanek, kemudian disambung dengan kemenangan dalam lima set pada babak kedua atas petenis tuan rumah peraih wild card, Mathias Bourgue.
Setelah awal yang menantang, Murray terus meningkatkan penampilannya dalam setiap pertandingan dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya pada semifinal, Jumat, 3 Juni 2016, melawan juara bertahan dan unggulan ketiga Stan Wawrinka.
Murray sangat kuat dalam permainannya dan mengambil 15 break point sepanjang pertandingan, mengkonfirmasi lima di antaranya. Sebuah forehand voli akhirnya mengantarnya ke putaran final dengan kemenangan 6-4, 6-2, 4-6, 6-2.
“Mencapai final Prancis pertama kalinya adalah momen besar bagi saya. Ini bukan hal yang mudah dilakukan,” kata Murray seperti dilaporkanAtpworldtour.com.
Pada babak final, Murray akan menantang Novak Djokovic, petenis nomor satu asal Serbia. Ini akan jadi final menarik karena kedua petenis ini telah terlibat persaingan sengit pada musim 2016.
Djokovic menang atas Murray di Madrid, sedangkan Murray membalas kekalahannya pada hari ulang tahunnya seminggu kemudian di final Roma.
Final pada hari Minggu nanti memiliki implikasi monumental untuk keduanya. Djokovic berambisi menjadi pemain pertama yang meraih gelar Grand Slam keempatnya sejak Rod Laver pada 1969.
Sedangkan Murray akan berupaya menjadi juara Inggris pertama di Roland Garros sejak Fred Perry pada 1935.