Tim Piala Davis Lawan Timpang, Indonesia Tak Ambil Pusing
Editor
Yayuk Widiyarti
Senin, 11 Juli 2016 20:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sehari setelah tiba di Kota Solo, tim Piala Davis Indonesia dan Sri Lanka langsung mencoba lapangan utama Stadion Tenis Gelora Manahan di Solo, yang akan menjadi arena pertandingan babak playoff relegasi Grup II Zona Asia-Oseania. Pertandingan akan digelar pada 15-17 Juli 2016.
Kapten tak bermain regu Indonesia, Andrian Raturandang, memimpin latihan Christopher Rungkat dan kawan-kawan pada dua kali kesempatan, Senin, 11 Juli 2016, pagi dan sore.
Dalam latihan tersebut, kubu tuan rumah banyak membuat pertandingan simulasi di antara anggota pasukan Merah Putih. Ujung tombak tim, Christopher, yang pada pekan ini peringkat dunianya melorot ke urutan ke-605, banyak berlatih menghadapi petenis kidal, Aditya Hari Sasongko.
“Ini memang bagian dari antisipasi menghadapi calon lawan, petenis kedua Sri Lanka yang memang kidal,” ujar Andrian lewat Humas PB Pelti.
Lebih lanjut, mantan petenis nasional itu menambahkan, dalam latihan-latihan sebelumnya pun, Christo telah dibiasakan menjajal petenis dengan pegangan raket tangan kiri. Pada uji coba di Kuala Lumpur, pekan lalu, Christo juga mendapat lawan petenis junior Malaysia yang kidal.
“Memang harus dibiasakan karena kadang menghadapi lawan kidal seperti itu memang membingungkan,” ujar Andrian.
Sementara itu, tim tamu Sri Lanka mulai menjajal arena laga pada Senin sore. Hanya terlihat tiga petenis, didampingi pelatih asal Swiss, Dominik Guido Utzinger. Tak terlihat pula kapten tak bermain, Rohan de Silva.
“Ya, tim kami memang terpaksa hanya bertiga. Petenis utama kami, Sharmal Dissanayake, mengalami cedera dalam masa persiapan,” tutur Harshana Godamanna, tunggal kedua Sri Lanka.
Kendati demikian, kubu tuan rumah tampak datar menyikapi kondisi calon lawan yang timpang.
“Kami tak ambil pusing dan siapa tahu ini bagian dari strategi mereka. Bagaimanapun kondisi lawan, kami tetap siap mengamankan kemenangan untuk Indonesia,” tutur Andrian.
PIPIT