Ekspresi kegembiraan atlet angkat besi asal Indonesia, Sri Wahyuni Agustiani saat berhasil meraih catatan total angkatan 192 kg saat beraksi dalam Olimpiade Rio di Rio de Janeiro, Brasil, 6 Agustus 2016. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Atlet angkat besi Sri Wahyuni Agustina dijanjikan mendapat bonus uang Rp 2 miliar, setelah berhasil menyumbang medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade 2016, di Rio de Janeiro, Ahad, 7 Agustus 2016. Sri menyumbangkan medali perak di kelas 48 kilogram angkat beban.
"Selamat ya Yuni, bonus dari pemerintah sebesar Rp 2 miliar telah menjadi hakmu," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dalam pernyataan tertulisnya.
Imam ikut rombongan tim Olimpiade ke Rio dan menjadi yang pertama menyelamati Sri setelah ia dikalungi medali. Imam memuji performa prima dari Sri di usianya yang masih muda.
"Yuni ini masih muda dan produktif sehingga saya yakin untuk Olimpiade berikutnya akan meningkatkan raihan medalinya," kata dia. Ia pun menyebut hasil ini akan berdampak positif bagi atlet lainnya yang bertanding di Rio.
Imam mengatakan hasil ini menjadi awalan yang positif bagi Indonesia. Raihan satu medali perak ini sempat membawa peringkat Indonesia menembus 15 besar.
Sri Wahyuni, lifter berusia 21 tahun itu meraih perak dengan catatan total angkatan beban seberat 192 kilogram. Sri mengangkat beban seberat 85 kilogram di angkatan snatch. Sedangkan di angkatan clean and jerk, ia mengangkat beban 107 kilogram.
Sri yang turun di kelas 48 kilogram, harus mengakui keunggulan lifter Thailand, Sopita Tanasan, yang memboyong emas dengan total angkatan 200 kilogram. Sedangkan peringkat ketiga diraih oleh lifter asal Jepang, Hiromi Miyake, dengan catatan total angkatan 188 kilogram.
