Suporter Indonesia Minoritas di Arena Bulu Tangkis Olimpiade

Reporter

Selasa, 16 Agustus 2016 04:45 WIB

Pemain bulutangkis anda putri Indonesia, Greysia Polii (kiri) dan Nitya Krishinda Maheswari saat berhadapan dengan ganda Inggris, Heather Olver dan Lauren Smith, pada Olimpiade 2106 di Rio de Janeiro, Brasil, 13 Agustus 2016. AP/Kin Cheung

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki babak-babak perempat final dan semifinal cabang bulu tangkis Olimpiade 2016, fokus perhatian mulai terarah pada pemain-pemain yang masih bertahan untuk dapat menjuarai pesta olah raga sejagat ini.

Penonton yang sebagian besar adalah suporter dari negara para peserta di arena bulu tangkis Riocentro, Rio de Janeiro, itu pun semakin semangat mendukung jago-jagonya berlaga.

Seperti saat dimulainya babak perempat final Minggu malam, suporter dari Cina, Jepang dan Korea terlihat dominan karena jumlahnya ratusan dan selalu memberikan teriakan semangat atau "yel-yel" khasnya pada atletnya yang sedang tampil.

Demikian juga Malaysia yang pemain-pemain lolos ke perempat final, termasuk pemain nomor satu dunia Lee Chong Wei, mendapat dukungan dari suporternya yang datang ke arena dengan kaos bermotif "Harimau Malaya".

Pemain-pemain dari Denmark, Inggris, Jerman, Polandia, Spanyol, dan Bulgaria pun mendapat dukungan cukup besar karena suporter dari negara-negara kompak saling mendukung tiap mereka tampil sebagai sesama Eropa.

Suporter Indonesia yang hanya puluhan jumlahnya pun terlihat seperti "tenggelam "dalam keriuhan teriakan penonton di arena bulu tangkis ini.

Seperti diungkapkan oleh Dubes RI untuk Brazil, Toto Riyanto, jumlah warga Indonesia di Rio de Janeiro sangat sedikit, sehingga sulit untuk menggalang suporter yang lebih banyak.

Suporter Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro ini umumnya adalah kalangan staf KBRI dan juga anggota kontingen Indonesia lainnya. Dengan atrlibut Merah-Putih mereka tetap semangat mendukung para pemain Indonesia, sehingga tidak "tenggelam" dalam keriuhan suporter negara lain.

Arena bulu tangkis di Paviliun 4 Riocentro berkapasitas sekitar 10 ribu penonton juga tidak selalu penuh, karena cabang ini kurang populer di Brazil.

Tiket masuk untuk cabang bulu tangkis ini terbilang mahal. Untuk babak penyisihan berkisar 60-150 reais (sekitar Rp 240 ribu-Rp 600 ribu), sedangkan untuk babak final mencapai 260 reais.

ANTARA

Berita terkait

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

13 Agustus 2021

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

Eko Yuli Irawan satu-satunya atlet Indonesia peraih medali di tiga ajang Olimpiade berbeda. Eko sempat tak disetujui orang tuanya menjadi atlet.

Baca Selengkapnya

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

8 Agustus 2021

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Untuk menyambut Liliyana Natsir, Raffi Ahmad sampai membuat lapangan bulu tangkis dadakan di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

24 Juli 2021

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

Indonesia secara keseluruhan telah meraih 32 medali selama mengikuti olimpiade.

Baca Selengkapnya

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

23 Juli 2021

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

Kontingen Indonesia menyertakan 10 wakil dalam defile pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat, 23 Juli 202.

Baca Selengkapnya

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

10 Maret 2021

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

Nama Edson Arantes do Nascimento alias Pele akan menjadi nama baru untuk Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil.

Baca Selengkapnya

Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

13 Januari 2020

Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

Satu-satunya atlet putri Iran peraih medali Olimpiade, Kimia Alizadeh menyatakan membelot dan pindah secara permanen ke sebuah negara di Eropa.

Baca Selengkapnya

Balap Sepeda BMX dan Trek Berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020

28 Mei 2019

Balap Sepeda BMX dan Trek Berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020

Balap Sepeda BMX dan trek memiliki peluang untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 karena prestasi yang baik selama ini.

Baca Selengkapnya

Peraih Perak Marathon Putri Olimpiade 2016 Terkena Doping

23 Mei 2019

Peraih Perak Marathon Putri Olimpiade 2016 Terkena Doping

Eunice Kirwa, peraih perak marathon putri di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil diskors karena tersangkut doping.

Baca Selengkapnya

Kelly Catlin, Juara Dunia Balap Sepeda Putri Meninggal Bunuh Diri

12 Maret 2019

Kelly Catlin, Juara Dunia Balap Sepeda Putri Meninggal Bunuh Diri

Kelly Catlin, juara dunia balap sepeda putri asal Amerika Serikat meninggal akibat bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring

3 Februari 2019

Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring

Petinju dunia asal Italia, Carmine Tommasone memiliki cara unik untuk melamar kekasihnya, Laura.

Baca Selengkapnya