Pebulutangis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir berusaha mengembalikan kok sata bertanding melawan pebulutangkis ganda campuran Cina, Zhang Nan dan Zhao Yunlei dalam Semi Final Bulu Tangkis Ganda Campuran dalam Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, 15 Agustus 2016. AP Photo
TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menyumbang medali emas dari cabang bulu tangkis di Olimpiade Rio. Pasangan unggulan ketiga ini mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, di partai puncak dengan dua set langsung 21-14, 21-12.
Sebelumnya Liliyana mengatakan bahwa di Olimpiade ini apa pun bisa terjadi. Pemain Malaysia juga bagus mainnya dan menyisihkan pasangan Cina. Namun, dari rekor pertemuan, Tontontowi/Liliyana lebih unggul. "Siapa yang lebih siap, itu yang menang. Tinggal adu mental aja,” kata Liliyana.
Dalam pertandingan final, pasangan Tontowi/Liliyana bermain cepat dan taktis. Dalam game pertama, mereka langsung unggul 9-2 dengan pukulan bola bertubi-tubi dan penempatan bola yang terarah ke tempat kosong. Duet Indonesia ini menutup perlawanan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan 21-14, dalam waktu 20 menit.
Dalam game kedua, duet Tontowi/Liliyana kembali memimpin perolehan poin 17-11 selama 20 menit pertandingan. Meski sempat beberapa kali melakukan kesalahan servis, akhirnya Indonesia berhasil menutup pertandingan dengan 21-12 dalam waktu 22 menit.
Ini medali emas pertama Indonesia setelah atlet angkat besi Sri Wahyuni dan Eko Yuli Erawan masing-masing menyumbang satu medali perak. Dengan kemenangan ini, posisi Indonesia juga naik ke posisi 39 dari posisi ke-56 klasemen sementara perolehan medali. Indonesia menggeser Ceko yang memperoleh 1 medali emas, 1 medali perak, dan 1 medali perunggu.
Satu medali emas di cabang badminton ini memperbaiki prestasi di Olimpiade London 2012. Indonesia tak membawa satu medali pun di cabang favorit ini empat tahun lalu.