Renovasi Stadion Mandala Krida Ditargetkan Rampung November

Reporter

Rabu, 28 September 2016 22:17 WIB

Pemain Timnas U-19 melakukan selebrasi usai pertandingan uji coba melawan tim Pra PON DIY di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, (7/2). Timnas U-19 menang tipis 3-2 atas tim Pra PON DIY yang bermain 10 orang. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Balai Pemuda dan Olahraga fokus mempercepat renovasi Stadion Mandala Krida Yogyakarta yang akan dijadikan pusat pelatihan cabang olahraga unggulan di daerah itu.

"Pelatihan cabang-cabang olahraga unggulan memang sebagian besar akan berkumpul di Mandala Krida sehingga kami fokus menyelesaikan renovasi tahun ini," kata Kepala Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) DIY Eddy Wahyudi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu.

Menurut dia, cabang olahraga unggulan yang akan dilatih di stadion berkapasitas 25.000 penonton itu, antara lain voli pasir, panjat tebing, panahan, tenis lapangan, sepatu roda, basket, dan balap motor.

Eddy memperkirakan renovasi pada tahun anggaran 2016 akan selesai pada November 2016 atau maju sebulan dari target Desember 2016.

"Dengan demikian sarana itu, kami harapkan bisa segera difungsikan sebagai ladang mencetak medali emas pada masa yang akan datang," kata dia.

Akibat keterbatasan anggaran dan lahan yang dimiliki untuk sarana prasarana olahraga, katanya, maka BPO DIY terpaksa menetapkan skala prioritas dengan mengutamakan pembangunan sarana cabang olahraga unggulan dengan mengoptimalkan lahan di stadion itu. Semula stadion itu hanya berupa lapangan dan tempat parkir.

"Bahkan untuk cabang olahraga unggulan lainnya seperti balap sepeda kami belum memiliki sarana pelatihan yang memadai sehingga sementara masih berlatih di Solo, Jawa Tengah," kata dia.

Selain di Stadion Mandala Krida, katanya, untuk cabang olahraga lainnya Pemda DIY memfasilitasi sarana pelatihan yang tidak kalah memadai di Gedung Olahraga (GOR) Among Rogo, dan sarana prasarana olahraga lainnya yang disediakan pemerintah kabupaten/kota.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY GBPH Prabukusumo mengatakan meski sarana dan prasana masih terbatas, hampir keseluruhan pelatihan bagi atlet dari berbagai cabor menghadapi PON XIX terlaksana secara optimal.

Meski demikian, ia berharap Pemda DIY dapat meningkatkan alokasi anggaran bagi peningkatan kompetensi atlet. Untuk persiapan menghadapi PON XIX, KONI DIY telah mengajukan alokasi dana Rp49 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DIY, namun oleh Pemda DIY hanya disetujui Rp20 miliar.

Padahal, untuk mencetak prestasi yang gemilang, menurut Prabukusumo, memang membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk menyiapkan berbagai sarana peralatan latihan dengan kualitas yang baik.

"Dengan kucuran dana dari APBD yang sangat minim sekali, kami harus berjuang mati-matian untuk mencapai target prestasi 15 medali emas," kata dia.

ANTARA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

13 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

24 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

28 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

48 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

54 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

56 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya