Mohammad Ahsan mengembalikan kok ke arah pasangan ganda putra Tiongkok, Fu Haifeng dan Zhang Nan dalam babak semi final BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015 di Istora Senayan, Jakarta, 6 Juni 2015. Indonesia hanya menyisakan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii untuk berlaga di final. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro berhasil meraih gelar juara di turnamen China International Challenge 2017. Ahsan/Rian, yang hadir sebagai unggulan pertama, sukses mengalahkan unggulan dua asal Thailand, Potieng Trawut/Yordphaisong Nanthakarn, dengan skor 8-11, 11-7, 11-4, dan 11-7 di Lingshui Culture and Sport Square, Hainan, Cina, Senin, 15 Januari 2017.
Sempat tidak bermain lepas sehingga kalah dalam game pertama, Ahsan/Rian akhirnya merebut tiga game berikutnya dengan mencoba terus bermain menyerang.
“Saya sangat bersyukur bisa juara lagi walau di turnamen kecil,” kata Ahsan kepada Badmintonindonesia.org. “Di game pertama, saya bermain belum lepas. Namun, di game berikutnya, kami lebih tenang.”
Menurut Rian, kunci kemenangan mereka hari itu adalah permainan menyerang. Dia juga berkata bahwa gelar yang mereka raih ini adalah modal untuk mereka bisa lebih kompak lagi.
Dengan poin yang diperoleh setelah menjuarai turnamen ini, keinginan Ahsan/Rian, untuk berlaga di turnamen All England 2017 pada Maret nanti sudah tercapai. Mereka bisa berpartisipasi mulai babak kualifikasi. Walau begitu, mereka mengaku belum puas dan akan berusaha mencari poin lebih banyak di turnamen berikutnya, yaitu Malaysia Masters Grand Prix Gold 2017, yang dimulai pekan ini.
“Rotasi kami harus ditingkatkan lagi di turnamen berikutnya,” ujar Rian. “Mudah-mudahan di Malaysia lebih baik dan bisa nambah poin yang banyak.”