TEMPO.CO, Jakarta - Bernie Ecclestone akhirnya tersingkir juga setelah pemilik baru Formula 1, perusahaan Amerika Serikat Liberty Media, memutuskan menunjuk Chase Carey sebagai kepala eksekutif Formula 1.
Penunjukkan Chase Carey itu dilakukan setelah proses akuisisi terhadap Formula 1 rampung.
Penulis BBC, Andrew Benson, menjelaskan bagaimana Ecclestone berkuasa selama menjadi orang paling berpengaruh di olahraga otomotif global itu.
Menurut Benson, Ecclestone telah menanamkan pengaruh besar atas Formula 1 selama 40 tahun dengan taring, kecerdasan, dan tidak sedikit dengan ancaman.
Selama memimpin Formula 1, Ecclestone hampir bisa dibilang punya kekuasaan absolut. Jadi, berakhirnya kekuasaan pria 86 tahun itu adakah perubahan besar.
Ecclestone, menurut Benson, adalah seorang juru taktik dengan keterampilan yang luar biasa, seorang pembuat kesepakatan yang luar biasa yang menggunakan kekasaran dan langkah-langkah berisiko tinggi untuk mengubah Formula 1 menjadi salah satu olahraga terbesar di dunia. Dia juga membangun relasi dengan pemimpin-pemimpin dunia seperti presiden Rusia, Vladimir Putin, dan membuat dirinya dan banyak peserta Formula 1 menjadi multi-jutawan.
Dalam empat dekadenya yang luar biasa, Ecclestone telah merevolusi olahraga ini:
-Dia membeli tim Brabham dan memenangi dua gelar juara dunia, termasuk kemenangan bersejarah dengan mesin turbo pada 1983.
- Mengubah Formula 1 menjadi acara olahraga tahunan terbesar di dunia, dan hanya dikalahkan oleh Olimpiade dan Piala Dunia.
- Secara kontroversial mengambil hak komersial dari tim-tim dan menjadikan dirinya seorang miliader.
- Melawan tuduhan kriminal atas ancaman-ancaman yang dia lancarkan berhubungan dengan penjualan hak-hak komersial itu.
- Membuat dirinya memiliki reputasi suka mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial, termasuk berkata bahwa Adolf Hitler mampu menyelesaikan segala sesuatu.
