Pembalap Moto GP dari tim Ducati, Nicky Hayden menyapa penggemarnya sebelum melakukan arak-arakan bersama sejumlah komunitas motor di Jakarta, Rabu (10/4). Hayden mengunjungi Jakarta dalam rangka kampanye memperkenalkan pelumas Shell Advance. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta - Nicky Hayden meninggalkan wasiat, setelah meninggal, mantan pembalap MotoGP itu akan mendonasikan organ tubuhnya. Wasiat itulah yang direalisasikan pihak keluarga Hayden setelah si Kentucky Kid menemui khaliknya pada 22 Mei lalu di Cesena, Italia.
"Nicky telah setuju untuk mendonasikan organ tubuhnya. Ini adalah hadiah perpisahan dari nomor 69. Nicky telah memenangi hati setiap orang dengan senyuman dan gaya Amerika-nya yang khas dan tidak terbantahkan," demikian pernyataan resmi dari keluarga Hayden.
Pada Selasa 23 Mei, jasad Hayden diserahkan kembali kepada keluarganya. Keluarga Hayden akan segera membawa jasad juara MotoGP 2006 itu ke Amerika Serikat setelah kejaksaan Rimini mengeluarkan surat izin.
Pihak keluarga telah mencapai proses akhir dalam mempersiapkan kepulangan jenazah Hayden ke Amerika Serikat. Namun belum ada keterangan pasti soal keberangkatan jenazah Hayden ke Amerika dan tanggal pemakamannya.
Pihak keluarga Hayden hanya memberikan keterangan bahwa tidak akan diadakan proses pemakaman yang panjang bagi mantan pembalap MotoGP tersebut. Jenazah Hayden tidak akan disemayamkan di suatu tempat demi memberi kesempatan para pelayat memberikan penghormatan terakhir.
Adapun penyelidikan terhadap kasus kecelakaan yang menewaskan Nicky Hayden tetap diteruskan kepolisian Rimini. Pria 30 tahun yang menabrak Hayden pada 17 Mei lalu akan didakwa dengan tuduhan kecerobohan mengemudi hingga menewaskan orang lain.