Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, melintasi tikungan dalam Moto GP Catalunya di Montmelo, Spanyol, 11 Juni 2017. Posisi kedua ditempati pembalap Repsol Honda, Marc Marquez dan ketiga Dani Pedrosa (Honda). AP/Manu Fernandez
TEMPO.CO, Jakarta - Andrea Dovizioso membeberkan resep kemenangannya dalam MotoGP Catalunya di Sirkuit Barcelona pada Miinggu 11 Juni. Menurut pembalap tim pabrikan Ducati itu, dia membalap dengan konsisten dan tidak ngotot. Konsisteni dalam melahap setiap sektor Sirkuit Catalunya itu membuat ban motor Dovizioso tidak cepat aus, sehingga mampu finis paling depan.
"Sebenarnya kemenangan ini terasa sedikit ganjil sebab saya bukanlah pembalap tercepat dalam balapan di Barcelona, begitu pula dengan di Mugello pekan lalu. Kami menang karena mengerti batasan antara kondisi sirkuit dengan daya tahan ban. Kami fokus pada konsistensi, karena tahu bahwa keausan ban akan sangat berpengaruh di sini," ujar Dovizioso.
Keausan ban memang menjadi kekhawatiran terbesar para pembalap yang berpacu di MotoGP Catalunya. Keausan itu dapat terjadi karena kondisi permukaan Sirkuit Barcelona yang kurang mulus, banyak bergelombang. Salah satu pembalap yang paling mengeluhka kondisi lintasan Sirkuit Barcelona adalah Valentino Rossi, yang hanya mampu finis 8.
"Motor saya sebenarnya sangat cepat, namun saya tidak menggebernya dengan maksimal. Strategi itu mampu membuat saya tetap brada di depan Dani Pedrosa karena ban tidak terlalu aus. Itulah yang membuat saya mampu menang di Barcelona maupun Mugello," kata Divizioso menambahkan.
Kemenangan di MotoGP Catalunya adalah yang kedua berturut-turut bagi Dovizioso. Sebelumnya pembalap asal Italia ini memenangi MotoGP Italia di Sirkuit Mugello pada akhir pekan lalu. Seri MotoGP selanjutnya akan digelar dalam GP Belanda pada 25 Juni di Sirkuit Assen.