Tinju Dunia: Laga Pacquiao vs Horn Memerlukan Modal Rp 505 Miliar

Reporter

Selasa, 27 Juni 2017 17:31 WIB

Manny Pacquiao berpose berama Jeff Horn (couriermail.com.au)

TEMPO.CO, Jakarta - Perilaku santun sebagai guru dalam diri Jeff Horn dikombinasikan kekuatan finansial dan kemampuan melobi dari pelatihnya, Glenn Rushton, berbuah pada kesempatan Horn menantang Manny Pacquiao dalam laga tinju dunia pada 2 Juli mendatang di Suncorp Arena, Brisbane.

Promotor Horn di Australia, Duco Events, harus menyediakan dana besar untuk mendatangkan Pacquiao ke Brisbane. Pertama, mereka harus memotong rencana pertarungan tinju dunia Pacquiao vs Amir Khan yang dijadwalkan di Dubai, Uni Emirat Arab. Pertarungan itu dikabarkan akan menghasilkan AUD 49 juta, atau hampir Rp 500 miliar, bagi Pacquiao dan akhirnya batal.


Baca: Tinju Dunia: Datang Pakai Pesawat Carter, Pacquiao Bawa 150 Orang

Kedua, Dean Lonergan sebagai pemilik Duco Events, setidaknya harus menyiapkan setidaknya AUD 20 juta atau Rp 202 miliar, setara dengan yang diminta Pacquiao kepada promotor Bob Arum untuk laga melawan Terrence Crawford, yang akhirnya juga kandas di tengah jalan.

Diperkirakan ada modal AUD 50 juta, atau Rp 505 miliar untuk membuat pertarungan Pacquiao vs Horn terlaksana. Lonergan mampu mendapatkan dana setelah berhasil meyakinkan Dewan Kota dan Pemerintah Kota Brisbane untuk menjadi sponsor. Lonergan berjanji bahwa dia mampu mendatangkan 50 ribu wisatawan ke Brisbane hanya pada hari pertarungan itu, ditambah promosi ke 159 negara di seluruh dunia.


Baca: Tinju Dunia: Jelang Lawan Horn, Pacquiao Dua Kali KO Mitra Latih

Dari pertarungan tinju dunia kelas welter WBO ini Pacquiao dikabarkan akan dibayar AUD 10 juta, atau sekitar Rp 101 miliar, belum termasuk pembagian keuntungan dari penjualan siaran televisi bayar per tayang. Horn akan menerima bayaran 20 kali lebih kecil dibandingkan yang diterima sang bintang tinju Filipina.




Kebetulan juga Horn dilatih dan dimanajeri oleh Rushton, miliarder pemilik Rushton Financial Services yang tergila-gila pada tinju. Saking tergila-gilanya Rushton pada tinju, sampai dia membuka sasana tinju dan melatih sendiri petinju-petinju di Brisbane.

"Tinju dan investasi tampak seperti dua sisi dunia yang sangat berjauhan. Namun ketika kita mempersiapkan seorang petinju untuk bertanding atau membuat strategi investasi, kedua hal itu benar-benar mirip. Saya harus melatih Jeff, menyeimbangkan antara serangan dan pertahanan. Demikian juga dalam bisnis investasi, saya harus berkomunikasi setiap hari dengan investor, mengajari mereka untuk berhati-hati dalam menghitung modal dan keuntungan," ujar Rushton, pria berusia 59 tahun.


Baca: Tinju Dunia: Hadapi Horn, Pacquiao Dibayangi Kematian Sahabatnya

Horn mungkin hanya memiliki sedikit perluang untuk memenangi pertarungan tinju dunia perebutan gelar kelas welter WBO melawan Pacquiao, namun dia akan mendatangkan banyak uang untuk Brisbane.

COURIERMAIL | ASA | DON

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

6 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

6 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

7 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

7 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

7 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

7 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya