Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Anindya Bakrie berharap cabang renang bisa kembali menyumbangkan medali di ajang multi-event Asian Games 2018, pada Agustus mendatang. Ia ingin paceklik medali di cabang renang Asian Games, yang sudah berlangsung selama 28 tahun, bisa diakhiri.
"28 tahun lalu itu zaman Richard Sam Bera dan kawan-kawan. Di sini kita berharap pecah telor," kata Anindya saat hadir dalam pembukaan test event road to Asian Games bertajuk CIMB Niaga Indonesia Open Aquatic Championship 2017, yang digelar di Aquatic Stadium, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa, 5 Desember 2017.
Medali terakhir Indonesia dari cabang renang terjadi pada Asian Games 1990 Cina. Saat itu tiga medali perunggu disumbangkan oleh Richard Sam Bera, Wirmandi Sugriat, dan tim renang gaya bebas putri. Sejak saat itu, Indonesia kesulitan menembus papan atas renang Asia.
Harapan muncul saat ini dari para perenang muda Indonesia. Atlet-atlet pelatnas seperti Siman Sidartawa, Gagarin Nathaniel Yus, Triady Fauzi, hingga Indra Gunawan berhasil menunjukkan prestasi di ajang SEA Games 2017 di Kuala Lumpur. Anindya mengatakan Indonesia akan bertumpu pada mereka untuk mendulang medali.
"Kandidat-kandidat yang ada di depan mata, tentunya kandidat-kandidat yang mendapatkan emas waktu SEA Games 2017. Tentunya kami berharap ada kejutan lain juga," kata dia.
Selain lewat atletnya atlet utama, Anindya mengatakan saat ini PB PRSI juga menyiapkan talenta muda untuk menjadi penerus. Bibit muda seperti Azzahra Permatahani yang masih berusia 15 tahun sudah mulai menunjukkan tajinya di SEA Games lalu.
Lewat test event seperti CIMB Niaga Indonesia Open Aquatic Championship itu, Anindya berharap muncul bibit-bibit lain yang dapat meningkatkan prestasi renang Indonesia di Asia nanti. "Atlet di sini siapa yg berprestasi dapat menjadi kandidat untuk masuk pelatnas. Tujuannya mereka Asian Games 2018 dan SEA Games 2019," kata anak sulung politikus Aburizal Bakrie itu.
Iklan
