TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Gatot S Dewa Broto, menanggapi kritik Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Yayuk Basuki, tentang penunjukan Anindya Kusuma Putri, mantan putri Indonesia, sebagai juru bicara.
"Akan kami jadikan bahan pertimbangan dan catatan untuk Menpora Imam Nahrawi," kata dia kepada Tempo saat dihubungi melalui telepon, Senin, 22 Januari 2018.
Gatot mengatakan, kritik tersebut merupakan hak dan penilaian Yayuk. Yang bisa ia lakukan, kata Gatot, menghormati dan akan memberi laporan kepada Imam Nahrawi soal kritikan itu. Bagi dia, bukan porsinya untuk memberi penilaian karena penunjukan Anindya sebagai juru bicara dilakukan langsung oleh Imam Nahrawi.
Sejak Mei 2017, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menunjuk Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri sebagai juru bicara Kemenpora. Yayuk mengkritik kebijakan tersebut kurang efektif. Menurut dia, atlet atau mantan atlet lebih pantas menjadi ikon olahraga karena memahami seluk-beluk dunia olahraga. Selain itu, atlet juga bisa dianggap sebagai selebritis.
Gatot menuturkan, menjadi juru bicara harus all out. “Sejak 2002, saya sudah jadi juru bicara. Kini, saya tetap aktif hadir dalam tiap rapat pimpinan,” kata dia.
Ia sebut sudah sering bertemu dengan Anindya saat ada acara Kemenpora atau rapat. Namun, kata Gatot, Anindya tak setiap hari mengunjungi Kemenpora. “Punya kesibukan lain, kan.”
Terkait dengan kiprah Anindya saat pelaksanaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus hingga 2 September 2018, Gatot berujar tidak mengetahuinya dengan jelas. Ia sebut tak ada nama Anindya dalam kepanitiaan Inasgoc (Panitia Pelaksana Asian Games 2018 di Indonesia) “Sejak awal memang tidak ada,” ujar Gatot.
Anindya merupakan Putri Indonesia 2015 yang pernah tampil dalam ajang Miss Universe 2015. Sebelum menjadi jubir Kemenpora, ia telah aktif dalam kegiatan keolahragaan dan kepemudaan.
Perempuan kelahiran 3 Februari 1992 itu pernah mengikuti kejuaraan basket bulu tangkis tingkat provinsi hingga nasional. Anindya juga mewakili Universitas Diponegoro (Undip) dalam sebuah aktivitas mahasiswa internasional. Ia merupakan alumni jurusan Planologi Undip.