TEMPO.CO, Jakarta - Tim tenis Indonesia siap menghadapi Filipina dalam Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 3-4 Februari 2018. Meski posisi kurang diunggulkan dari lawan, tim sudah berlatih maksimal untuk menghadapi laga nanti.
Febi Widhiyanto, non-playing captain tim Indonesia, mengatakan persiapan melawan Filipina sudah dilakukan sebulan. “Dari segi latihan mereka sudah maksimal,” kata dia kepada Tempo melalui pesan WhatsApp, Kamis, 1 Februari 2018.
Sebelumnya, Deddy Prasetyo selaku Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PP Pelti) periode 2017-2022 mengatakan waktu persiapan dalam sebulan itu tak cukup panjang untuk melatih tim Indonesia. Seharusnya, kata dia, petenis menjalani latihan dan bertanding secara bergantian sebanyak tiga kali sebelum menghadapi skuad Filipina.
Tim Indonesia telah menjalani latihan sejak 1 Januari 2018. Lima pemain telah dipanggil dan menjalani latihan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Kamis, 4 Januari 2018.
Pada pekan pertama pelatihan, para pemain difokuskan pada peningkatan fisik dan teknik. Sedangkan di pekan kedua, mulai masuk teknik taktik yang lebih rumit. Pada pekan ketiga, anggota tim putra Indonesia akan dilatih mental bermainnya.
Kemudian pada pekan terakhir sebelum pertandingan, para pemain akan menjalani latihan pertandingan. Hal dinilai Deddy dapat meningkatkan kualitas permainan para pemain Indonesia.
Febi mengatakan persiapan dilakukan dengan simulasi permainan dan recovery kondisi pemain. Tim Piala Davis Indonesia memasuki recovery week atau masa pemulihan dan menjalani latihan di outdoor center court Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta.
Lebih jauh, Deddy berujar telah memberikan game situation untuk menekankan pola permainan pada masing-masing petenis. Masa pemulihan itu, kata Deddy, menjadi tahapan penting saat menghadapi Filipina pada laga babak pertama, besok.
Deddy mengatakan turnamen dunia beregu Piala Davis ini akan digunakan Indonesia sebagai ajang untuk mengasah pemain muda. Karena itu, target khusus yang ingin dicapai adalah para pemain mendapat pengalaman bermain yang banyak.
Selain itu, menurut Deddy, pemain senior Indonesia belum mampu memberikan prestasi dalam lima tahun terakhir. Karena itu, ia menilai pemain muda lebih cocok diturunkan pada pertandingan Piala Davis nanti. "Dari situ, pelan-pelan mereka pasti naik," katanya.
JENNY WIRAHADI | EGI ADYATAMA