TEMPO.CO, Jakarta - Marco Cecchinato, 25 tahun, membuat kejutan di turnamen tenis grand slam Prancis Terbuka 2018. Ia mengalahkan pemenang 12 gelar Grand Slam, Novak Djokovic, dengan skor 6-3, 7-6(4), 1-6, 7-6(11), Selasa, sekaligus memastikan diri menjadi petenis putra Italia pertama yang mencapai semifinal Grand Slam dalam rentang waktu 40 tahun.
Cecchinato memenangi set pembukaan ketika Djokovic mengalami masalah akibat sakit leher, sebelum petenis Serbia itu bangkit setelah kalah pada set kedua. Bagaimanapun, lawannya lebih kuat pada tie-break di set keempat, sukses memaksimalkan match point keempatnya.
Baca: Tyson Dukung Serena Lawan Sharapova di Prancis Terbuka
Cecchinato tampak berurai mata sesuai laga itu. Petenis non unggulan itu akan menjalani laga bersejarah di semifinal melawan petenis Austria Dominic Thiem. Petenis putra Italia terakhir yang ambil bagian di semifinal turnamen utama adalah Corrado Barazzutti pada Prancis Terbuka 1978.
Apapun yang terjadi pada pertandingan semifinal manti, Cecchinato meyakini hidupnya tidak akan pernah kembali sama.
Baca: Serena Williams Cedera, Duel Lawan Sharapova Batal
Cecchinato, yang sempat diskors karena masalah pengaturan pertandingan dua tahun silam namun skorsnya dicabut setelah banding, tiba di Paris tanpa pernah sekalipun memenangi pertandingan Grand Slam.
"Menurut saya, ini mengubah hidup saya. Maka setelah Roland Garros, saya perlu beristirahat dan menyadari momen ini, dan kita lihat saja hidup saya," kata petenis peringkat 72 dunia itu. Ia mejadi petenis dengan peringkat terendah yang mencapai fase ini di Roland Garros sejak Andrei Medvedev pada 1999.
Baca: Prancis Terbuka: Serena Williams, Ratu dari Wakanda
Cecchinato memperlihatkan sejumlah kemampuannya di lapangan tanah liat. Melawan Djokovic, ia meluncur melintasi lapangan dengan hampir sempurna, sebagaimana kemampuannya untuk menciptakan sudut pukulan yang membingungkan sampai momen terakhir pada apa yang mungkin menjadi pertandingan terbaik di turnamen ini.
Ia melaju melewati set pertama, menahan ketegangannya pada tiebreak set kedua, berhasil bertahan dari kebangkitan mantan petenis peringkat satu dunia Djokovic pada set ketiga, sebelum tampil gemilang pada tiebreak set keempat yang berlangsung menghibur.
"Sulit untuk menjelaskan perasaan saya," ucap dia. "Karena sekarang saya perlu menyadari momen ini, karena saya akan bermain di semifinal Roland Garros. Sulit untuk berbicara mengenai emosi saya, sangat sulit."
Ia akan menghadapi lawan berat di semifinal. Thiem melaju dengan menyingkirkan Alexander Zverev. Tapi, Cecchinato optimistis.
"Saya memenangi pertandingan terakhir saya melawan Dominic Thiem, menurut saya itu adalah pada final turnamen (strata ketiga) Future," kata dia dengan bergurai. "Maka saya mengingat pertandingan ini, dan saya ingin percaya bahwa saya juga mampu mengalahkan Dominic Thiem."