TEMPO.CO, Jakarta - Promosi pelaksanaan Asian Games 2018 terus digencarkan, salah satunya melalui garapan Lola Amaria yang berjudul Lima. Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, ikut menonton pemutaran film itu di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu.
"Ini adalah film yang mampu menggetarkan masyarakat menyongsong pelaksanaan Asian Games. Film ini juga cocok diaplikasikan di pelatnas," kata Menpora Imam Nahrawi.
Film Lima secara umum menggambarkan keberagaman yang ada di masyarakat, termasuk kerukunan dalam beragama. Namun, di tengah film tersebut terdapat pesan yang cukup bagus terutama dalam penentuan atlet terbaik.
Dalam film tersebut diceritakan sang pelatih renang diberi kepercayaan untuk menentukan atlet yang layak untuk masuk pelatnas Asian Games. Namun, pemilik klub melakukan intervensi kepada pelatih agar memilih atlet pribumi meski secara prestasi masih kalah dengan atlet keturunan.
"Film tadi secara tegas dan idealis jika sang pelatih memilih atlet berdasarkan kemampuan bukan sebatas titipan. Dia juga sudah menggunakan sport science. Makanya insan olahraga harus melihat film ini," kata Menpora menambahkan.
Selama menonton Lima, Menpora juga mendapatkan penjelasan secara langsung oleh sang produser, Lola Amaria. Secara detail wanita yang juga seorang aktris ini menjelaskan jika yang menjadi salah satu tokoh yaitu atlet renang benar-benar atlet.
"Liat saja bodinya. Dia memang atlet renang," kata Lola Amaria saat mengenalkan beberapa pemain yang juga ikut menonton film bersama dengan Menpora.
Menurut Lola, film Lima dibuat selain untuk menunjukkan keberagaman di Indonesia, juga sebagai media untuk lebih mengenalkan lagi Asian Games 2018 Jakarta-Palembang yang tinggal 73 hari. Pihaknya berharap film ini juga menjadi motivasi untuk meraih hasil yang terbaik.
Film Lima menggambarkan nilai yang ada dalam Pancasila mulai dari nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah hingga Keadilan Sosial. Karya Lola ini juga dinilai sarat dengan pesan moral mulai pengorbanan, perjuangan, persatuan hingga toleransi.