Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Tes Doping, Serena Williams: Saya Korban Diskriminasi

Reporter

Editor

Hari Prasetyo

image-gnews
Aksi petenis Amerika Serikat, Serena Williams, saat berusaha mengembalikan bola ke arah lawannya petenis Jerman, Angelique Kerber, dalam partai final turnamen tenis Wimbledon 2018 di London, Inggris, Sabtu, 14 Juli 2018. REUTERS/Toby Melville.
Aksi petenis Amerika Serikat, Serena Williams, saat berusaha mengembalikan bola ke arah lawannya petenis Jerman, Angelique Kerber, dalam partai final turnamen tenis Wimbledon 2018 di London, Inggris, Sabtu, 14 Juli 2018. REUTERS/Toby Melville.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Petenis wanita Serena Williams mengatakan ia menjadi korban dari diskriminasi, karena menjadi petenis Amerika Serikat yang paling banyak menjalani tes atau uji obat-obatan.

Baca: Wimbledon 2018: Kalahkan Serena Williams, Angelique Kerber Juara

Juara tunggal putri Grand Slam 23 kali ini mengklaim hal tersebut melalui Twitter pada Selasa, 24 Juli 2018, setelah pengurus doping mengunjunginya.

Baca: Wimbledon 2018: Serena dan Venus Melaju, Sloane Stephens Kandas

Dalam olahraga, tes doping adalah tindakan untuk menguji apakah seorang atlet memakai obat atau zat kategori terlarang untuk memacu penampilannya ketika bertanding.

Petenis Amerika ini sebelumnya sudah mengungkapkan rasa frustrasinya tentang volume tes obat-obatan yang dijalaninya pada awal Juli 2018 ini.

“Dari semua pemain, sudah terbukti saya yang paling sering diuji. Diskriminasi? Saya kira begitu,” kata petenis legendaris berusia 36 tahun ini.

Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di situs Deadspin pada Juni 2018, dikemukakan Willias sudah menjalani tes doping di luar kompetisi oleh Badan Antidoping Amerika Serikat (Usada) sebanyak lima kali dalam tahun 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada juga klaim Williams tidak hadir ketika pengurus Usada menemui petenis ini di rumahnya pada 14 Juni. Adapun Williams menyatakan tes dilaksanakan 12 jam lebih awal dari waktu yang disepakati.

Dalam artikel di Deadspin, Williams disebut menjalani tes obat-obatan dua kali lebih banyak dari petenis papan atas Amerika lainnya, baik wanita maupun pria, termasuk juara Amerika Serikat Terbuka, Sloane Stephens serta kakaknya yang juga pemegang sejumlah trofi Grand Slam, Venus Williams.

“Saya tidak pernah tahu bahwa saya menjalani tes lebih banyak dari yang lainnya,” kata juara Wimbledon tujuh kali ini yang dikalahkan Angelique Kerber pada final Wimbledon tahun ini.

Baca: Serena Vs Sharapova di Prancis Terbuka: Adu Kaya dan Sponsor

“Sampai saya membaca artikel itu, saya tidak menyadari bahwa itu adalah perbedaan dengan saya dan juga terhadap pemain lain yang terdaftar, setidaknya para pemain Amerika, baik pria maupun wanita,” Serena melanjutkan.

BBC | SKY SPORTS | SPORT 24

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

5 jam lalu

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Dado Ruvic
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.


Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

9 jam lalu

Sejumlah tentara dan aparat kepolisian Somalia, melihat Hassan Hanafi yang diikat di sebuah tiang jelang jalani hukuman mati di Akademi Kepolisian General Kahiye di Mogadishu, Somalia, 11 April 2016. Hassan Hanafi terbukti membantu kelompok militan al-Shabab untuk mengidentifikasi sasaran-sasaran di kalangan jurnalis antara tahun 2007-2011. REUTERS
Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan


Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

11 jam lalu

Seorang pejabat meluncur ke bawah tali saat penggerebekan helikopter terhadap kapal MSC Aries di laut dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial yang dirilis pada 13 April 2024. Video diperoleh Reuters/via REUTERS
Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.


3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

11 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok


Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

21 jam lalu

Open Arms, kapal penyelamat milik LSM Spanyol, berangkat dengan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Larnaca, Siprus, pada 12 Maret 2024. REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat


Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

22 jam lalu

Seorang tentara AS mengambil foto pengiriman tank Abrams M1A1 buatan AS pertama yang tiba di negara itu berdasarkan kesepakatan yang diselesaikan pada tahun 2022, di pelabuhan di Szczecin, Polandia, 28 Juni 2023. Cezary Aszkielowicz/ Agencja Wyborcza .pl melalui REUTERS
Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS


WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

22 jam lalu

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas palsu saat ia berdiri di depan poster Alexei Navalny menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, 15 Juni 2021. [REUTERS /Denis Balibouse]
WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.


Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam


Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza