TEMPO.CO, Jakarta - Petenis wanita Serena Williams mengatakan ia menjadi korban dari diskriminasi, karena menjadi petenis Amerika Serikat yang paling banyak menjalani tes atau uji obat-obatan.
Baca: Wimbledon 2018: Kalahkan Serena Williams, Angelique Kerber Juara
Juara tunggal putri Grand Slam 23 kali ini mengklaim hal tersebut melalui Twitter pada Selasa, 24 Juli 2018, setelah pengurus doping mengunjunginya.
Baca: Wimbledon 2018: Serena dan Venus Melaju, Sloane Stephens Kandas
Dalam olahraga, tes doping adalah tindakan untuk menguji apakah seorang atlet memakai obat atau zat kategori terlarang untuk memacu penampilannya ketika bertanding.
Petenis Amerika ini sebelumnya sudah mengungkapkan rasa frustrasinya tentang volume tes obat-obatan yang dijalaninya pada awal Juli 2018 ini.
“Dari semua pemain, sudah terbukti saya yang paling sering diuji. Diskriminasi? Saya kira begitu,” kata petenis legendaris berusia 36 tahun ini.
Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di situs Deadspin pada Juni 2018, dikemukakan Willias sudah menjalani tes doping di luar kompetisi oleh Badan Antidoping Amerika Serikat (Usada) sebanyak lima kali dalam tahun 2018.
Ada juga klaim Williams tidak hadir ketika pengurus Usada menemui petenis ini di rumahnya pada 14 Juni. Adapun Williams menyatakan tes dilaksanakan 12 jam lebih awal dari waktu yang disepakati.
Dalam artikel di Deadspin, Williams disebut menjalani tes obat-obatan dua kali lebih banyak dari petenis papan atas Amerika lainnya, baik wanita maupun pria, termasuk juara Amerika Serikat Terbuka, Sloane Stephens serta kakaknya yang juga pemegang sejumlah trofi Grand Slam, Venus Williams.
“Saya tidak pernah tahu bahwa saya menjalani tes lebih banyak dari yang lainnya,” kata juara Wimbledon tujuh kali ini yang dikalahkan Angelique Kerber pada final Wimbledon tahun ini.
Baca: Serena Vs Sharapova di Prancis Terbuka: Adu Kaya dan Sponsor
“Sampai saya membaca artikel itu, saya tidak menyadari bahwa itu adalah perbedaan dengan saya dan juga terhadap pemain lain yang terdaftar, setidaknya para pemain Amerika, baik pria maupun wanita,” Serena melanjutkan.
BBC | SKY SPORTS | SPORT 24