TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap belia Qarrar Firhand Ali yg akrab disapa Al hanya bisa memboyong posisi podium ketiga Kelas Rising Star di Kejurnas Gokart putaran kedua di Sirkuit Gokart Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2).
Al tentu tak puas dengan pencapaiannya itu. Meski bagi tim Tanada Racing, Al sudah melakukan yang terbaik karena secara fighting spirit ia tampil begitu garang sejak sesi heat hingga pre final dan final.
Sayangnya, di kelas kadet, ia dua kali ditabrak Raffael Kamal sehingga harus mundur ke posisi ke-10. Hal ini membuat Al gregetan. Meski tak puas dengan hasil itu, pembalap berusia 8 tahun, termuda di kelas kadet ini harus menerima hasil itu dengan lapang.
Menurut Manajer tim Tanada Racing, Fariz Luthfi, tim sekali tak menyesalkan Al finis di posisi ke-3 kelas Rising Star dan terlempat ke posisi ke-10 kelas Kadet. Apalagi, Luthfi sendiri sudah melakukan diskusi panjang dengan instruktur Al dari Singapura, Rolland Chong.
"Semua sudah dievaluasi. Rolland juga mengatakan kalau Al sudah tampil mumpuni dan fighting spiritnya perlu diapresiasi. Itu bisa dilihat dari pencapaian waktunya bahkan lebih cepat dari pembalap yang finis di posisi kedua Rising Star yang juga kerap menabrak Al, Rafael Kemal. Ia cuma kalah waktu sepersekian detik dari posisi pertama, Travis Teoh. Semua jadi pembelajaran untuk Al semakin matang secara mental," tutur Luthfi kepada media usai lomba Minggu.
Al yang baru berusia 8 tahun pada 7 Januari lalu dan harus tampil dengan pembalap-pembalap jawara yang secara usia rata-rata ada di umur 10-12 tahun sama sekali tak takut. "Memang saya paling kecil, tapi kalau sudah balapan, kita kan sama semua jadi saya harus tetap fight," tutur bungsu dari 4 saudara pasangan mantan pembalap Firhand Ali dan Aimma Fatimah ini.