TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap sepeda BMX I Gusti Bagus Saputra berhasil menjaga penampilannya di dua turnamen. Setelah merebut medali perak di Kejuaraan Asia BMX 2019, Bagus membawa pulang perunggu di balapan Malaysia C1 International BMX 2019 yang bergulir 13-14 April.
Kepala pelatih tim balap sepeda Indonesia, Dadang Haris mengatakan, Bagus menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 30,87 detik. Ia kalah dari pembalap Jepang, Daiki Ikeda (29,14 detik) dan pembalap Filipina, Daniel Patrick (29,96 detik).
Sementara dua pembalap Indonesia lainnya, Rio Akbar dan Toni Syarifudin, terhenti langkahnya di semifinal. Keduanya gagal melaju ke partai puncak lantaran mengalami kecelakaan. "Sangat disayangkan. Jika tidak jatuh saya yakin target 100 poin bisa tercapai," ucap Dadang dari rilis yang diterima Tempo, Selasa, 16 April 2019.
Dadang menjelaskan penampilan di dua turnamen, yakni Malaysia C1 International BMX dan Kejuaraan Asia BMX penting untuk mengejar poin menuju Olimpiade 2020. Di Kejuaraan Asia, X, I Gusti Bagus Saputra dan Rio Akbar meraih perak dan perunggu.
Menurut Dadang, dari penampilan tersebut tim balap Indonesia mampu menambah 392 poin sebagai modal bersaing di kualifikasi Olimpiade. "Jika tidak ada pergerakan dari negara lain, kira-kira tambahan poin itu posisi Indonesia di kisaran 16-19 (rangking dunia)," ucapnya.
Dengan raihan poin tersebut, lanjut Dadang, tim sepeda Indonesia masih harus berjuang untuk mengamankan tiket ke Olimpiade. Ia menilai posisi teraman bila ingin tampil di Olimpiade Tokyo 2020 ialah di peringkat 12-14 dunia. "Kami tinggal mempertahankan di beberapa event selanjutnya," kata dia.
Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) menjadwalkan tim sepeda mengikuti tujuh turnamen lagi untuk mengejar poin ke Olimpiade. Beberapa diantaranya ialah kejuaraan di Korea, Thailand, dan Cina.
ADITYA BUDIMAN