TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Nasional Spanyol mulai melakukan investigasi terkait dengan pengaturan skor di La Liga dan La Liga2. Beberapa pemain ditahan termasuk mantan pemain Real Madrid dan Real Valladolid.
Kantor berita EFE dalam laporannya Selasa, 28 Mei 2019, menyebutkan, dari hasil investigasi kepolisian sejumlah orang telah ditahan, termasuk beberapa bekas pemain. "Operasi yang dimulai Selasa pagi akan terus dilanjutkan," tulis Live Score, Selasa.
Sementara itu, sumber di Kepolisian Nasional Spanyol mengatakan kepada EFE, mereka telah menahan beberapa orang baik yang berasal dari liga divisi satu maupun divisi dua lantaran diduga kuat terlibat dalam pengaturan skor.
"Dari hasil penggerebegan, aparat kepolisian Spanyol berhasil menciduk sedikitnya 11 pemain baik dari divisi satu maupun dua," EFE melaporkan.
Sumber yang tak bersedia disebutkan namanya ini menerangkan, penggerudugan terhadap markas sepak bola dan penangkapan ke sejumlah orang tersebut terkait dengan dugaan pengaturan skor yang menguntungkan keuangan mereka.
"Keputusan melakukan penangkapan terhadap para tersangka berdasarkan perintah pengadilan Huesca. Kami tidak mungkin melawan perintah pengadilan," kata Pedro Camareero, pengacara klub sepak bola Huesca.
"Sampai saat ini, kami belum tahu apa yang akan terjadi. Kami belum berbicara dengan presiden klub," tegas Camarero kepada EFE.
Di antara yang ditahan oleh Kepolisiaan Nasional Spanyol, menurut laporan EFE, adalah Agustin Lasaosa, presiden Huesca, dan Juan Carlos Galindo Lanuza, serta Kepala Layanan Kesehatan Klub. Selain itu, mantan pemain bertahan Real Madrid Raul Bravo dan Borja Fernandez, eks pemain Real Valladolid termasuk yang ditahan setelah diduga berada di balik pengaturan skor.
Menanggapi investigasi kepolisian, Presiden La Liga Javier Tebas, mengatakan kepada koran terkemuka Spanyol, Marca, langkah tegas penegak hukum tersebut dipicu oleh keluhan organisasinya. "Operasi terebut berdasarkan komplain dari La Liga. Kami telah lama bekerja sama dengan penegak hukum," tuturnya.