TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah nama kandidat pengisi posisi ketua umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) periode 2019-2023 mulai bermunculan jelang Musyawarah Olahraga Nasional Juli 2019 nanti.
Tercatat setidaknya ada lima nama mulai berseliweran siap dijagokan berkompetisi meraih tampuk tertinggi KONI berikutnya menggantikan ketua umum saat ini Tono Suratman yang jabatannya berakhir bulan depan.
Sejumlah kandidat itu antara lain Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Muddai Madang, Wakil Ketua Umum KONI Pusat Suwarno, mantan kepala Badan Intelejen Negara (BIN) dan mantan ketua umum PB TI, Marciano Norman.
Ada pula nama mantan Ketua Umum PB Forki dan Pengurus KONI Pusat Hendardji Supandji dan mantan CdM Asian Games 2018, Syafruddin.
Menanggapi mulai ramainya bursa kandidat ketua umum KONI 2019-2023 itu, KONI DIY angkat bicara. “Kami akan melihat secara lebih cermat terkait calon dengan ktiteria, finalnya nanti kami lihat juga visi-misinya,” ujar Ketua Umum KONI DIY Djoko Pekik Irianto Rabu 12 Juni 2019.
Djoko menuturkan, pihaknya sendiri menilai setidaknya butuh tiga syarat yang harus terpenuhi agar ketua KONI berikutnya layak menggantikan Tono Suratman.
Pertama, bisa bersinergi dengan pemerintah dalam pembinaan prestasi sesuai amanah UU 3 2005. Kedua, mampu menyatukan KONI/KOI. Ketiga, mampu menghimpun dana non-APBN untuk peningkatan prestasi.
Djoko menilai, meski ketua KONI berikutnya diharapkan dapat menghimpun dana non APBN namun tak lantas yang layak mengisi dari kalangan berlatar pengusaha.
“Siapapun boleh mencalonkan diri untuk berkompetisi merebut ketua umum KONI berikutnya. Dari kalangan mana pun itu, mau pengusaha maupun non-pengusaha,” ujarnya.
Djoko sendiri mengaku belum membaca kemana arah dukungan KONI DIY pada kandidat yang muncul. “Kami obyektif sesuai kriteria saja, semua pasti ada plus minus,” ujarnya.
Djoko menambahkan, selain perlu memiliki tiga kriteria yang ia sebutkan, menurutnya sudah jelas bahwa ketua KONI berikutnya perlu memiliki setidaknya dua syarat normatif atau standar pasti. “Yang jelas perlu dua hal dimiliki ketua berikutnya, yakni punya kemampun manajerial dan berpengalaman bidang organisasi olahraga,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO