TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengatakan setelah berhasil meraih satu medali emas dan dua medali perunggu di Kejuaraan Dunia, pemain bulu tangkis Indonesia masih punya tugas berat untuk bisa lolos ke Olimpiade 2020 di Tokyo. Menurut dia, pemerintah bakal terus memberikan dukungan kepada pemain untuk lolos ke kejuaraan paling bergengsi yakni Olimpiade.
"Setelah ini pemain akan melalui beberapa pertandingan untuk mencari poin lolos ke Olimpiade," ujar Imam seusai memberikan bonus kepada pemain bulu tangkis yang meraih medali Kejuaraan Dunia, Gedung Kemenpora, Rabu, 28 Agustus 2019.
Ia berharap Indonesia bisa mampu mempertahankan tradisi medali emas Olimpiade. "Kalau Olimpiade Rio 2016, kita mendapatkan satu emas dari ganda campuran yakni Owi/Butet (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir) mudah-mudah ke depannya satu emas bisa diraih lagi, bahkan bisa menambah pundi-pundi emas bagi Indonesia," ungkap Imam berharap atlet bisa menyumbangkan lebih dari satu medali emas di Olimpiade 2020 di Tokyo.
Untuk memotivasi atlet meraih prestasi tertinggi di Olimpiade Tokyo, Imam menjanjikan jumlah bonus yang diterima peraih medali bakal lebih besar dari Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Menurut dia, pemerintah telah menyiapkan alokasi anggaran untuk Olimpiade Tokyo. "Apa saja (bonusnya) tunggu tanggal mainnya, pasti lebih baik dari 2016," kata dia.
Selain di Olimpiade 2016, bulutangkis juga sudah berapa kali menyumbangkan emas bagi Indonesia. Medali emas dari bulutangkis pernah diraih oleh Susy Susanti dan Alan Budi Kusuma (1992), Ricky Subagdja/Rexy Mainaky (1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (2000), Taufik Hidayat (2004), dan Hendra Setiawan/Markis Kido (2008).
IRSYAN HASYIM