TEMPO.CO, Jakarta- Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) menyampaikan beberapa hal pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Menteri Pemudan dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali.
Ketua Apkori, Djoko Pekik Irianto, mengatakan Zainudin mempunyai tugas jangka pendek, yaitu memperbaiki tata kelola dan penempatan sumber daya manusia di Kemenpora yang benar-benar punya kompetensi dan integritas tinggi. Tugas lainnya, kata Djoko, yakni mengembalikan citra dan kepercayaan publik untuk Kemenpora.
"Pastikan kesiapan kontingen ke SEA Games Manila dan kesiapan penyelenggaraan PON 2020," kata Djoko kepada Tempo, Rabu, 23 Oktober 2019.
Kebijakan jangka pendek lainnya yang harus segera dikerjakan Zainudin, menurut dia, yakni melakukan sinergi kinerja para pemangku kepentingan olahraga. Sinergi paling utama, yakni Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KOI) yang sebaiknya menjadi satu lembaga saja. "Agar tidak tumpang tindih wewenang. Ajak KONI dan KOI duduk bersama jika perlu buat pakta integritas," kata dia.
Untuk tugas jangka panjang, Djoko berharap Zainudin sudah bisa menyiapkan langkah untuk pencaloan tuan rumah Olimpiade 2032. Ia mengatakan Kemenpora pimpinan Zainudin harus bisa melobi 205 anggota Komite Olimpiae Internasional (IOC) untuk memilih Indonesia. "Pastikan sistem bina prestasi olahraga berjalan on the track dengan mengembalikan peran Kementerian sebagai regulator, bukan sebagai eksekutor," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menunjuk politisi Golkar, Zainudin Amali, sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Saat pengumuman, Jokowi memberi pesan singkat kepada Zainudin sebagai Menpora untuk membenahi tata kelola sepak bola di Indonesia. "Zainuddin Amali (sebagai) Menteri Pemuda dan Olahraga. Sepak bolanya, Pak," kata Jokowi saat memperkenalkan jajaran menteri di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019.
IRSYAN HASYIM