TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Formula 1 tim Mercedes, Lewis Hamilton, tak jemawa, tapi justru mengaku semakin rendah hati setelah meraih gelar juara dunia keenam di Sirkuit Americas, Austin, Texas, Amerika Serikat, dinihari tadi, Senin 4 November 2019.
Pembalap Inggris ini menjadi pembalap Formula 1 tersukses kedua setelah Michael Schumacher yang memegang rekor gelar juara terbanyak yaitu tujuh kali.
"Saat ini sulit memahami apa yang aku rasakan," kata Hamilton seusai finis urutan kedua di Grand Prix AS seperti dikutip Reuters.
"Langit kesembilan bahkan tak setinggi apa yang kurasakan, lebih dari itu," kata pembalap berusia 34 tahun itu.
Balapan seri ke-18 itu dimenangi oleh rekan satu timnya, Valtteri Bottas, dari pole position. Namun, pembalap asal Finlandia itu tak mampu lagi mengejar perolehan poin Hamilton dengan dua seri tersisa musim ini.
"Balapan yang sangat sulit hari ini," kata Hamilton yang mengawali lomba dari urutan start kelima.
"Kemarin hari yang sangat berat bagi kami, Valtteri melakukan tugasnya dengan fantastis, jadi selamat untuknya. Hari ini aku hanya ingin pulih dan membawa finis 1-2 untuk tim,” kata Hamilton.
"Aku berusaha sekeras mungkin, berharap mungkin bisa untuk menang hari ini, tapi sayangnya banku tak mampu," Hamilton melanjutkan.
Kesuksesan Hamilton disaksikan langsung sang ayah, ibu, orang tua angkat serta paman dan bibinya yang terbang langsung dari Trinidad.
"Ini benar-benar kesenangan yang murni. Aku merasa rendah hati dari pada sebelumnya. Melihat senyum ayahku menjelaskan semuanya. Dia mendukungku dari hari pertama, juga Linda (ibu angkat), serta ibuku."
"Merupakan suatu kehormatan berada di sini bersama orang-orang hebat itu," kata Lewis Hamilton tentang posisinya kini di belakang Michael Schumacher dan di atas Juan Manuel Fangio dari Argentina menjadi juara dunia Formula 1 lima kali.