TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengalokasi anggaran sebesar Rp 154 miliar untuk kebutuhan pembinaan dan pemusatan latihan nasional (pelatnas) tahun 2020. Pelaksana tugas Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Chandra Bhakti, mengatakan prioritas anggaran itu untuk persiapan Olimpiade 2020 dan Paralimpiade 2020 Tokyo serta ASEAN Paragames 2020 di Filipina.
"Nanti kami hitung kebutuhan riil-nya, jadi masih gelondongan," kata dia saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Daerah, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2020.
Ia mengatakan sudah ada 10 cabang olahraga yang mengajukan proposal untuk kebutuhan pelatnas tahun 2020. Federasi yang telah mengajukan usulan anggaran, antara lain, bulu tangkis, angkat besi, panahan, dan tenis.
"Panahan sudah minggu lalu kami review, kemudian angkat besi sudah. Kami harapkan yang sudah bisa MoU (memorandum of understasnding) dalam minggu ini," kata dia.
Chandra menyampaikan bahwa tim seleksi secara ketat mengkaji kebutuhan setiap cabang olahraga. Anggaran yang diajukan, kata dia, bakal melalui proses audit untuk mencocokkan kebutuhan dan usulan dari federasi. "Proposal cabor akan dilakukan verifikasi supaya logis dan betul-betul sesuai dengan agenda federasi," ujarnya.
Sebelumnya, Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia memprediksi kebutuhan dana pemusatan latihan nasional (pelatnas) paralympic pada 2020 sebesar Rp 38 miliar. Sekretaris Jenderal NPC Indonesia, Rima Ferdianto, mengatakan alokasi anggaran itu untuk membiayai persiapan atlet yang diproyeksikan tampil di ASEAN Paragames 2020 Filipina dan Paralimpiade 2020 Tokyo.
"Saat ini tahap finalisasi proposal secepatnya bakal diserahkan ke Kemenpora," kata Rima kepada Tempo, Senin, 13 Januari 2020.
Menurut Rima, anggaran yang diajukan ke pemerintah untuk membiayai kebutuhan 16 cabang olahraga yang masih menjalani Pelatnas terpusat di Kota Solo, Jawa Tengah. Ia menyebutkan bahwa ada 300 atlet yang diproyeksi untuk mengikuti ASEAN Paragames 2020. "Untuk sementara kebutuhan anggaran masih ditalangi oleh NPC," kata dia.
Rima mengatakan keputusan Panitia Penyelenggara ASEAN Para Games (PHILAPGOC) menunda penyelenggaraan dari 18-24 Januari menjadi 20-28 Maret 2020 menjadi kendala bagi beberapa atlet.
Menurut dia, jadwal ASEAN Paragames itu bersamaan dengan beberapa ajang kualifikasi untuk meraih tiket tampil Paralimpiade 2020. "Beberapa cabang yang bakal mengutamakan kualifikasi Paralimpiade yakni tenis meja dan bulu tangkis, apalagi ini multievent terbesar yang digelar empat tahun sekali," kata dia.
IRSYAN HASYIM